KATADIA, WATAMPONE || Rektor Prof Syahabuddin menyampaikan bahwa IAIN Bone tidak bisa bekerja tanpa mitra.
“IAIN Bone ini tidak bisa bekerja sendiri, harus ada mitra. Jadi untuk besarnya suatu institusi harus banyak mitra. Kita tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.
Hal ini di sampaikan saat menerima kunjungan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone Djoko Julianto di Ruang Kerja Kepala Biro IAIN Bone, Senin (6/6/2022).
Kunjungan Kepala KPPN Watampone menurut Prof Syahabuddin adalah dalam rangka pengembangan pengelolaan keuangan IAIN Bone agar dapat dikelola dengan maksimal.
“Hari ini kita didatangi Kepala KPPN seperti ini adalah untuk memberikan kontribusi bagaimana pengembangan keuangan di IAIN Bone yang DIPA-nya tidak begitu besar tapi output-nya nanti bisa lebih besar,”
“Jadi konsepnya adalah optimalisasi inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh IAIN Bone,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Djoko Julianto Kepala KPPN Watampone.
“Kunjungan saya ke IAIN Bone tentunya dalam konteks bagaimana pengelolaan keuangan yang lebih akuntabel. Kita sama-sama tahu bahwa KPPN bertugas untuk menyalurkan dana belanja negara dan IAIN Bone adalah salah satu mitra KPPN,” ujar Djoko.
Menurut Djoko banyak kemitraan yang bisa dijalankan IAIN Bone dengan KPPN untuk mendorong perekonomian.
“Kalau ada kendala-kendala misalnya terkait tentang pencairan dana, khususnya yang menjadi tugas KPPN dapat diselesaikan. Juga dari sisi pengawalan belanja, ada belanja pegawai, barang, moda maupun bansos bagaimana KPPN bantu menyalurkan dan IAIN Bone juga memenuhi target-targetnya,” jelasnya.
Ia berharap kemitraan ini dapat ditingkatkan juga di sisi lain seperti kajian terkait pengelolaan keuangan negara, perbandingan keuangan pusat dan daerah dan hal lainnya.
“Saya kira ke depan masih banyak hal yang dapat kita tingkatkan sinergi antara Kementerian Keuangan dalam hal ini KPPN dengan IAIN Bone,” tutupnya.
Diketahui hadir bersama Rektor dalam penyambutan ini Kepala Biro AUAK IAIN Bone Musyaraf Amin, Sub Koor Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Muhammad Syatir dan Bendahara Pengeluaran Jumardi.
Laporan Andi Syafri Azis
