KATADIA,MAKASSAR || Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) telah menetapkan Haris Yasin Limpo, adik dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sebagai tersangka kasus korupsi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar. Haris Yasin Limpo adalah mantan Direktur Utama PDAM Makassar periode 2015-2019. Kejati Sulsel menetapkan Haris Yasin Limpo sebagai tersangka dengan kerugian negara sebesar Rp 20 miliar.
Menurut Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi, Haris Yasin Limpo sempat diperiksa sebagai saksi dan kemudian statusnya ditingkatkan menjadi tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Haris Yasin Limpo langsung ditahan dan dibawa ke Lapas Kelas I Makassar menggunakan rompi tahanan kejaksaan.
Kejati Sulsel telah mengusut dugaan korupsi di lingkup PDAM Makassar sejak tahun 2021 lalu setelah adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang menyebutkan adanya kerugian negara sebesar Rp 31 miliar. Temuan BPK RI tersebut berupa kelebihan pembayaran bonus ke pegawai pada tahun 2017 dan 2019 senilai Rp 8 miliar serta kelebihan pembayaran asuransi Dwi Guna dan premi dana pensiun ganda sejak 2016, 2018, dan 2019 senilai Rp 31 miliar. dikutip Laman Detik.com/sulsel
Kasi Penkum Kejati Sulsel, Idil, mengatakan bahwa BPK RI meminta agar semua kelebihan pembayaran tersebut dikembalikan namun tidak dilakukan. Tim Penyidik Pidsus Kejati Sulsel kemudian memulai penyelidikan setelah menerima laporan kelebihan pembayaran yang tak dikembalikan sesuai audit BPK.
Dengan ditetapkannya Haris Yasin Limpo sebagai tersangka kasus korupsi di PDAM Makassar, diharapkan penegakan hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan sehingga korupsi dapat diminimalisir di masa depan dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum dapat ditingkatkan.