Minggu, Oktober 6, 2024

KLAB Gelar Diskusi Literasi Kebangsaan Internalisasi dan Transformasi Nilai-nilai Pancasila

KATADIA, SIDRAP || Bumi Nene’ Mallomo Kabupaten Sidrap diguyur hujan hingga malam hari. Meski begitu, tak menyurutkan semangat puluhan mahasiswa dan anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Literasi Anak Bangsa (K.L.A.B) Sidrap untuk menggelar diskusi bertajuk “Literasi Kebangsaan”, dengan topik yang dibincangkan adalah “Internalisasi dan Transformasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa.” Minggu 2 Juli 2023

Mereka menghadirkan seorang pegiat literasi yang sekaligus menjadi pemantik diskusi, yakni Mohammad Muttaqin Azikin, yang merupakan salah satu Pengurus Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Sulawesi Selatan.

Acara semalam, dipandu langsung oleh Koordinator K.L.A.B Sidrap Trian Fisman Adisaputra, Pegiat Budaya di Kabupaten Sidrap sekaligus akademisi IAIN Parepare. Ia mengawali kegiatan dengan menyampaikan bahwa acara diskusi tersebut, diselenggarakan tepat sebulan setelah Komunitas Literasi Anak Bangsa launching pada tanggal 1 Juni 2023 lalu.

Selanjutnya, pemantik diskusi memulai perbincangan dengan mengajak audiens untuk terus menerus mendiskusikan serta mempercakapkan Pancasila, yang notabene merupakan ideologi dan falsafah negara yang kita cintai.

Pancasila merupakan produk “ijtihad” para Pendiri dan Perintis Kemerdekaan, yang kandungan nilai-nilainya begitu luar biasa, tutur Muttaqin Azikin yang juga adalah Peneliti Ma’REFAT INSTITUTE (Makassar Research for Advance Transformation) Sulawesi Selatan.

Namun sangat disayangkan katanya, nilai-nilai luhur Pancasila sebagai bintang penuntun belum menjelma dalam kehidupan berbangsa yang kita jalani sehari-hari. Mengapa demikian? Karena, proses internalisasi dan transformasi nilai-nilainya tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Akibatnya, kita sekarang mengalami defisit atau krisis sosok-sosok teladan dan panutan yang bisa menjadi perwujudan konkret Pancasila yang luhur, sambung Muttaqin.
Mungkin itulah konsekuensi dari nasib Pancasila yang ditelantarkan, sembari mengutip Guru Bangsa Buya Syafii Maarif yang mengatakan bahwa “Pancasila hanya dimuliakan dalam kata, diagungkan dalam tulisan, namun dikhianati dalam perbuatan.”

Pada akhirnya, Muttaqin mengajak dan menegaskan kepada para mahasiswa serta anak-anak muda, terkhusus di Kabupaten Sidrap untuk senantiasa belajar “resah” dan peduli terhadap berbagai realitas yang bersoal di sekitar kita, termasuk sejauh mana implementasi nilai-nilai Pancasila itu sudah terwujud dalam kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang konon untuk kepentingan publik. Sebab baginya, bila filsuf Aristoteles menyatakan, “Hidup yang tak direnungi adalah hidup yang tidak layak dijalani” maka sesungguhnya, “Realitas yang tak dipersoalkan adalah realitas yang tak layak dihayati” tuturnya menutup pemaparannya.

Di penghujung persamuhan, sebagai ungkapan kebahagiaan dan apresiasi atas hajatan yang diselenggarakan, Muttaqin Azikin mendonasikan tiga buku karyanya: Menjadi Seorang PLANOLOG, Narasi Sederhana Sang Pembelajar serta Tata Ruang dan Problem-Problem Planologis, kepada Koordinator Komunitas Literasi Anak Bangsa (K.L.A.B) Sidrap, Trian Fisman.

 

Laporan (Zl)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles