KATADIA,MEKKAH || Jamaah haji Bugis terus mempertahankan tradisi yang telah menjadi kebanggaan mereka dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Kali ini, seorang putri bernama Dakka mengukir prestasi dengan membawa pulang borongan emas dari Mekkah sebagai hadiah untuk keluarganya di kampung.
Tradisi yang masih dijaga dengan bangga oleh masyarakat Bugis ini bukanlah sekadar riya, melainkan merupakan warisan yang telah mengakar sejak zaman nenek moyang hingga saat ini. Mereka melaksanakan rukun Islam yang kelima, yakni ibadah haji, dengan penuh kegembiraan dan kesyukuran.
Putri Dakka, seorang wanita muda yang gigih dalam mengejar ilmu agama, menjadi perbincangan hangat di Mekkah. Ia telah menunjukkan ketulusan hatinya dengan mengumpulkan dana dari keluarga dan teman-teman untuk membeli emas sebagai simbol kebahagiaan dan berkat.
“Melalui pengorbanan dan kerja keras, saya dapat membeli borongan emas ini sebagai hadiah untuk keluarga saya di kampung. Saya ingin berbagi kebahagiaan dan berkat yang saya rasakan di tanah suci dengan mereka,” kata Putri Dakka dengan penuh rasa syukur.
Berita tentang kebaikan Putri Dakka ini segera menyebar dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Bugis lainnya. Mereka melihatnya sebagai sosok yang tidak hanya menjalankan ibadah haji sebagai kewajiban, tetapi juga membuktikan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT dengan memberikan yang terbaik kepada keluarga dan komunitasnya.
Kisah Putri Dakka yang membawa borongan emas ini telah menjadi bukti nyata bahwa keberagaman budaya dan keimanan dapat saling menyatu. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk menghargai tradisi dan mempersembahkan apa yang mereka miliki sebagai bentuk syukur dan kebahagiaan.
Dalam waktu dekat, Putri Dakka akan kembali ke kampung halamannya dengan hati bahagia dan penuh harapan. Ia berharap bahwa kisahnya dapat menjadi cambuk semangat bagi generasi muda Bugis untuk tetap menjunjung tinggi tradisi dan rasa syukur, serta memberikan yang terbaik bagi keluarga dan masyarakat mereka.
