KATADIA,MAKASSAR || Ingin punya perusahaan sendiri dan menjadi CEO atau Chief Executive Officer adalah mimpi indah bagi Syafitrah dimasa depannya. Siswa kelas V SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Makassar yang juga diberikan amanah menjadi Duta Baca bersama 12 orang lainnya ini memiliki kemampuan literasi yang lebih dibandingkan siswa lainnya karena untuk menjadi Duta Baca salah satu syaratnya memiliki kemampuan literasi yang ditetapkan oleh Guru Kelasnya.
Fitrah panggilan akrabnya saat ditemui dan berbincang oleh Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni di ruang baca perpustakaan mengungkapkan senang saat terpilih menjadi Duta Baca mewakili kelasnya, Senin (06/11)…
“Saya senang pak menjadi Duta Baca karena selain mendapat tugas khusus mengajak teman-teman yang lain untuk gemar membaca dan ke Perpustakaan, saya juga bisa diskusi dan kenal dengan banyak teman lainnya,”tutur Fitrah anak pertama dari dua bersaudara yang hobi membaca dan menggambar.
Sama halnya Isynu yang bernama lengkap Isynu Syaputra, Isynu yang duduk dikelas VI mengatakan senang dan bahagia juga saat dipilih oleh guru kelasnya menjadi Duta Baca di sekolahnya. Anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki hobi menggambar dan main bola ini memiliki cita-cita ingin menjadi tentara.
Menurut Kepala Perpustakaan Ceria SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Kota Makassar, Nurhaizi Iqma, Program Pemilihan Duta Baca Perpustakaan adalah agenda rutin sekolah sejak tahun 2021. Perpustakaan Sekolahnya pun telah mendapatkan akreditasi A dari Perpustakaan Nasional RI. “Pemilihan Duta Baca Perpustakaan setiap tahun dan Duta Bacanya dari kelas V dan VI.
Seluruh duta baca atas rekomendasi guru kelasnya masing-masing. Jumlah Duta Bacanya 12 orang yang diambil dari 3 orang masing-masing kelas. Jumlah rombel kelas V dan VI masing-masing 2 kelas. Kehadiran Duta Baca di Perpustakaan sangat membantu pengelolaan perpustakaan di sekolah,” terang Nurhaizi Iqma.
Guru Kelas V.A, Nur Ulyah Muhsin sangat berharap dengan hadirnya Duta Baca di Sekolah dapat menjadi contoh bagi siswa yang lainnya. “Mereka para Duta Baca diharapkan bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri, menjadi figur dan mengajak teman-temannya minimal hadir atau berkunjung ke Perpustakaan, mereka juga bisa menceritakan apa yang sudah dibaca kepada teman-temannya khususnya di kelas rendah yakni kelas I, II dan III,” ungkap Ulyah.
Harapan yang sama disampaikan oleh Guru Kelas V.A, Mardiana “Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah dan Alhamdulillah nilai literasi di Rapor Pendidikan setiap tahun meningkat,”ungkap Mardiana.
Ditanya terkait reward atau penghargaan yang didapatkan untuk para Duta Baca, Nur Ulyah dan Mardiana telah menyiapkan bonus khusus bagi mereka. “Kalau saya pak, rewardnya dalam bentuk Bintang Kelas, bintangnya paling tinggi bintang 5, setiap siswa bisa mendapatkan bintang 5, namun kalau ada pelanggarannya, bintangnya bisa turun pak,” terang Nur Ulyah Guru Kelas V.
Sedangkan Guru Kelas VI menyapkan hadiah “Reward saya untuk siswa berprestasi termasuk para Duta Baca akan disiapkan hadiah di akhir tahun pelajaran pak, hadiahnya sederhana tetapi harapannya bermakna bagi mereka,” ungkap Mardina.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni sangat senang dan mengapresiasi program Duta Baca di Perpustakaan sebagai upaya peningkatan literasi di Sekolah.
“Alhamdulillah, rata-rata Perpustakaan Binaan Dinas Perpustakaan Kota Makassar khususnya yang telah terakreditasi memiliki kegitan di Perpustakaan yang melibatkan siswa dalam pengembangan literasi di sekolah seperti Duta Baca, Pustakawan Cilik dan sejenisnya bahkan mereka memiliki agenda menulis dan bisa menerbitkan 1 buku 1 tahun.
Semoga praktek baik ini dapat juga diikuti dan dikembangkan oleh Perpustakaan Sekolah lain, karena setiap sekolah dan perpustakaannya pasti memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing.” harap Tulus. (*TWJ)