KATADIA BARRU || Desa Manuba, Kecamatan Mallusetasi, turut meramaikan Festival Gau Maraja yang digelar oleh Pemerintah Daerah Barru pada hari Jumat (27/07). Festival ini menjadi ajang penting untuk melestarikan dan memperkenalkan adat istiadat serta budaya lokal kepada masyarakat luas.
Dalam festival tersebut, Desa Manuba menampilkan kegiatan adat “Mappenre Botting”. “Mappenre Botting” adalah salah satu rangkaian adat suku Bugis dalam prosesi pernikahan, yaitu mengantar mempelai pria ke rumah mempelai wanita sambil membawa mahar, mas kawin, uang belanja, kelapa yang disertai dengan uang dan gula serta beras.
“Prosesi Mappenre Botting memiliki makna mendalam dalam adat Bugis. Selain mengantar mempelai pria, prosesi ini juga melibatkan pemberian mahar dan berbagai barang simbolis yang menggambarkan tanggung jawab dan komitmen dalam pernikahan,” ujar Hasnah, salah satu tokoh masyarakat Desa Manuba.
Hasnah menambahkan bahwa partisipasi Desa Manuba dalam Festival Gau Maraja tahun 2024 tidak hanya sekadar untuk meramaikan atau sekedar seremoni, tetapi juga untuk menyampaikan kepada publik bahwa tema “Mappenre Botting” memiliki makna dan syarat penting serta merupakan pelestarian adat yang dilakukan secara turun temurun.
Dengan penampilan ini, Desa Manuba berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga serta memperkaya pengetahuan generasi muda tentang warisan budaya yang harus dijaga.
Festival Gau Maraja sendiri menjadi wadah bagi berbagai desa di Kabupaten Barru untuk menampilkan kekayaan budaya mereka.
Kegiatan ini tidak hanya menarik minat warga lokal tetapi juga wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya Bugis dan tradisi yang masih dijaga hingga saat ini.(**)
