Sabtu, September 21, 2024

Rektor UIT Diperiksa Polda Mahasiswa Berdemo Minta Dekan FISIP Dicopot

KATADIA MAKASSAR || Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) diperiksa Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, terkait pengiriman mahasiswa magang ke Jerman, Senin (25/8/2024), membenarkan hal itu Rektor UIT, Abdul Rahman, hanya menjawab “maaf saya sedang di Polda,” ujarnya singkat. Bahkan rektor tak mengetahui adanya demonstrasi di kampusnya.

“Saya juga tidak tahu kalau ada demo,” balasnya melalui pesan pendek WhatsApp kepada awak media. Senin pagi sekitar pukul 10.00 WITA, Aliansi Mahasiswa UIT, menggelar aksi Unjuk Rasa (Unras) depan Rektorat UIT, Jalan Rappocini Raya.

Sekalipun tidak menutup total jalan, namun mahasiswa membakar ban bekas, dan memacetkan jalan selama beberapa jam.

Dari orasi Jenderal Lapangan (Jenlap) diketahui isu tuntutan puluhan mahasiswa UIT itu adalah meminta pihak Yayasan Indonesia Timur (YIT) menonaktifkan Dekan Sospol UIT dari jabatannya.

Aksi protes berisi tuntutan yang meminta pihak Yayasan Universitas Indonesia Timur mencopot Dekan Sospol UIT dari jabatannya, begitu orasi Alfi Jenlap memakai pengeras suara.

Demonstrasi berlangsung tanpa adanya pengawalan pihak kepolisian, juga terlihat sejumlah mahasiswa juga dosen tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa.

Dalam orasi itu menurut Alfi, dirinya menduga Dekan Sospol UIT, terindikasi melakukan korupsi dana pengurusan pertukaran mahasiswa ke Bali.

“Seharusnya dana yang ia kelola sebesar Rp75.000.000 juta dari kementerian pendidikan, bisa memberangkatkan lima orang, Dekan hanya menyertakan dua orang saja, hal itu jelas tidak masuk akal,” paparnya.

Mereka juga menyebutkan hal menarik lainnya, Dekan Sospol secara sah dan terang-terangan terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), perekrutan mahasiswa magang di Jerman.

“Maka dari itu kami tegaskan copot Dekan Sospol UIT. Apabila tuntutan kami tidak diindahkan 2X24 Jam, kami akan melakukan aksi terus menerus hingga Dekan dipecat dari kampus ini,” tegas Jenlap. Menyikapi tuntutan itu, Dekan FISIP UIT, menyatakan simpati dan rasa bangga pada daya kritis mahasiswa.

“Saya ini mantan pengurus Senat mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin, demonstrasi itu hal yang wajar,” hanya saja menurutnya, demostrasi tidak boleh membawa isu titipan, mahasiswa harus berwawasan kalau mau angkat isu, jangan sampai hanya diperalat untuk kepentingan orang lain.

Dr. Nani mengaku bahwa sudah lama upaya menggeser dirinya dari kursi Dekan, tetapi sejak dilantik 2019 dan diperpanjang masa jabatannya hingga 2025, setidaknya telah membawa UIT ke ranah pengembangan, sesuai arahan dari Dirjen kelembagaan Kementerian Pendidikan Tinggi, saat UIT akan dicabut sanksinya tahun 2028.

“Saya membawa FISIP UIT, ke jenjang nasional dan internasional dengan 15 kerjasama baik antar universitas maupun lembaga profesi,” ujarnya.

Jadi jangan ganggu kami atas arahan kementerian terkait pengembangan UIT agar tidak lagi menyimpang, tambahnya.(anjas)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles