KATADIA, BULUKUMBA || Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bulukumba telah berhasil melaksanakan pelatihan _Tailor Made Training_ (TMT) yang difokuskan pada pembuatan roti dan kue.
Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan ini melibatkan Dharma Wanita Persatuan (DWP) serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita dari Lapas Bulukumba. Penutupan resmi pelatihan ini dilaksanakan pada Senin, 9 September 2024.
Asriadi, selaku Kasubag TU Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bantaeng, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan bekerja sama dengan Lapas Bulukumba dalam pelatihan ini.
“Kami berterima kasih atas wadah yang diberikan untuk menjalin kerja sama dalam memberikan pelatihan pembuatan roti dan kue,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Mut Zaini, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. _“Pelatihan ini merupakan upaya kami dalam memberikan pembinaan dan pengembangan keterampilan bagi warga binaan.
Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik mungkin setelah mereka kembali ke masyarakat,”_ ungkapnya.
Sepanjang pelatihan, para peserta dibekali dengan materi teori dan praktik langsung oleh instruktur ahli. Mereka belajar dari tahap persiapan alat dan bahan, proses pembuatan roti dan kue, hingga teknik pengemasan.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber, sehingga dapat memperdalam pengetahuan mereka.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi para peserta. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta antusiasme peserta menjadi indikator keberhasilan pelatihan ini.
Bahkan, beberapa peserta sudah merencanakan tindak lanjut yang akan mereka lakukan setelah pelatihan selesai.
Acara penutupan juga dihadiri oleh Ketua DWP Lapas Bulukumba, Ny. Hasnah Zaini, serta pejabat struktural dan instruktur pelatihan dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bantaeng.
Sebagai bentuk penghargaan, peserta yang aktif berpartisipasi mendapatkan sertifikat kelulusan, yang diharapkan menjadi motivasi bagi mereka untuk terus mengembangkan diri.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan Lapas Bulukumba terus memberikan kontribusi dalam membina para WBP, sekaligus membuka jalan bagi para peserta untuk kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang lebih baik.(**)
