KATADIA DONGGALA || Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Donggala, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala menggelar pertemuan pembinaan yang melibatkan Puskesmas, Klinik Pratama, dan Dokter Praktik Mandiri (TPMD).
Kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Gonenggati Donggala, Senin (25/11), dengan partisipasi Tenaga Medis dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Donggala.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi antar fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Donggala. Fokus utama pembahasan adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan untuk program prioritas nasional, yaitu penanggulangan Tuberkulosis (TBC), hipertensi, dan Diabetes Mellitus (DM).
Kepala Puskesmas Gonenggati Donggala, Ahmad, menyampaikan pentingnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
“Puskesmas sebagai garda terdepan harus mampu memberikan pelayanan yang sesuai standar untuk mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” ujar Ahmad.
Pada kesempatan tersebut, dr. Fitriana memaparkan materi tentang Penyakit Tidak Menular (PTM), khususnya hipertensi dan DM tipe 2. Ia menjelaskan bahwa hipertensi dikenal sebagai the silent killer karena sering kali tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius.
“Pola hidup yang tidak sehat menjadi penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe 2. Oleh karena itu, edukasi dan deteksi dini menjadi kunci pencegahan,” tambahnya.
Kepala Rutan Kelas IIB Donggala, Suwandi, menyampaikan harapannya agar rapat koordinasi ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Rutan Donggala.
“Rutan adalah tempat dengan populasi yang sangat padat dan beragam, sehingga risiko penyebaran penyakit juga tinggi. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memastikan penghuni rutan mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” ujar Suwandi.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat sinergi antara tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan di Donggala, guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas yang rentan seperti penghuni rutan.(**)
