Jumat, April 19, 2024

Disnaker Makassar Melatih Mencetak Dengan Teknik Ecoprint

KATADIA,MAKASSAR || Dinas Ketenagakerjaan Makassar bekerja sama dengan LPK Fasnur Makassar menyelenggarakan pelatihan vokasi Daur Ulang yang berlangsung pada tanggal 2-13 Desember 2022. Salah satu materi pelatihan adalah mencetak dengan menggunakan teknik ecoprint.

Ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan natural yang cukup sederhana namun mampu menghasilkan motif yang unik dan otentik. Teknik ini memanfaatkan bahan organik berupa daun atau bunga yang pewarnanya dapat digunakan untuk membatik.

Dalam pelatihan ini, ecoprint dibuat di atas kain dan gelas, Setelah dilakukan teknik ecoprint, ternyata produk yang dihasilkan bisa bernilai jual seperti outer bermotif, tas belanja, taplak meja, termasuk gelas dengan motif daun yang menarik.

Dengan memanfaatkan bahan organik berupa daun dan kain jati, nampaknya produk ecoprint memiliki nilai jual, seperti outerwear, tas belanja, taplak meja dan lain-lain, termasuk printing di atas gelas.

 

Ada dua metode pembuatan ecoprint yaitu metode Iron Blanket dan metode Pounding. Metode Iron Blanket pada kain dan gelas. Langkah pertama adalah mordanting (kain pembersih dari kotoran).

Proses mordanting sama dengan mencuci pakaian. Setelah itu, siapkan pewarna dari bahan alami dengan merendam daun dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan pewarna pada daun secara maksimal.

Kemudian, setelah pewarna siap, bentangkan kain bersih dan tempelkan daun yang telah direndam dalam larutan cuka. Lalu, gulung dengan pipa lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir yaitu mengukus kain yang sudah diikat selama dua jam.

Begitu juga dengan media kaca, tempelkan daun yang telah disiapkan yang telah direndam dalam larutan cuka, lalu ikat dengan tali. Setelah itu dikukus selama dua jam.

Metode menumbuk pada media tote bag (kantong belanja). Cara ini bisa dikatakan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan cara Iron Blanket karena prosesnya yang lebih singkat. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan ecoprint teknik tumbuk ini antara lain :

1. Tote bag berbahan kain calico
2. Plastik
3. Palu kayu atau alu batu
4. Kain putih polos (kain mori)
5. Beberapa jenis daun
6. tawas
7. Sendok
8. Ember
9. Air

Bagaimana membuat:

1. Siapkan alat bahan;
2.Plastik dimasukkan ke dalam tas 1 kemudian daun diletakkan di atas tote bag (di bagian luar).
3. Di atas daun ditutupi dengan kain putih polos. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak ecoprintgood. Kain putih polos ini bisa diganti dengan lembaran plastik.
4. Pukul bagian daun yang sudah ditutup kain atau plastik dengan palu sampai rata.
5. Siapkan 1 liter air dan 1 sendok makan tawas (15 gr).
6. Jika motif yang tercetak pada tote bag dianggap cukup cantik, rendam tote bag dalam air tawas selama 5-15 menit. Proses ini disebut fiksasi yang bertujuan agar pewarna daun bertahan lama pada tote bag (tas jinjing).
7. Kemudian keringkan tote bag.

Di akhir pelatihan ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, Nielma Palamba, SH., M.AP., berpesan agar bangunlah kebiasaan, serta memilah sampah yang dapat dimanfaatkan.

Manfaatkan benda-benda bekas yang ada di sekitar kita. Mengolah barang bekas yang ada menjadi barang berharga. Jika teknik ecoprint ini terus diasah dan dikembangkan, maka produk yang dihasilkan akan memiliki nilai jual yang tinggi dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat.Pesan Neelma.

Pelatihan ini di bawah bimbingan instruktur Ibu Asibah, dan diikuti oleh 20 orang warga di wilayah Sudiang kecamatan Biringkanaya.

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles