Jumat, April 19, 2024

Trauma Siswa SMP Athirah Makassar Setelah Siswa Tewas Bunuh Diri

KATADIA,MAKASSAR || Setelah terjadi insiden kematian seorang siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Athirah Makassar yang diduga akibat bunuh diri, seorang siswa lainnya, dengan inisial RS, mengalami trauma dan menolak untuk kembali ke sekolah. Bahkan, RS meminta untuk pindah ke sekolah lain.

Orang tua RS membagikan kisah tentang anak mereka yang langsung menyaksikan kejadian tragis tersebut. Menurut mereka, saat itu RS sedang berpartisipasi dalam kegiatan olahraga di halaman sekolah, ketika tiba-tiba ia melihat kerumunan orang di sekitar tempatnya berolahraga. RS melihat langsung korban tergeletak tak bernyawa di halaman sekolah.

Sebagai orang tua, mereka sangat khawatir dengan kondisi mental anak mereka saat ini. Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap RS yang mengalami ketakutan dan trauma akibat insiden yang diduga bunuh diri tersebut. Setiap kali kejadian tersebut dibahas, RS langsung merasa marah dan menangis.

“Kami sudah sepakat sebagai pasangan suami istri bahwa anak kami harus pindah sekolah. Anak kami tidak mau membicarakan kejadian yang terjadi di sekolahnya, ia langsung merasa marah dan menangis,” ungkap salah satu orang tua RS.

Belakangan ini, Polisi menduga bahwa siswa yang tewas tersebut, BS (15), jatuh dari lantai 8 gedung sekolah dan mengalami bunuh diri. Penyimpangan ini didasarkan pada hasil pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV yang ada di Sekolah Islam Athirah, yang terletak di Jalan Kajaolalido.

Berdasarkan rekaman CCTV yang diperoleh pada Rabu, 24 Mei 2023, sekitar pukul 09.30 Wita, terlihat bahwa seorang siswa SMP dengan inisial BS (15) masuk ke dalam lift dan naik dari lantai 1 menuju lantai 8.

Insiden ini telah menimbulkan kepanikan dan kecemasan di kalangan siswa, orang tua, dan juga staf pengajar di SMP Islam Athirah Makassar.

Pihak sekolah telah berusaha memberikan dukungan dan konseling kepada para siswa yang terdampak, termasuk RS yang mengalami trauma akibat menyaksikan kematian sesama siswa mereka.

Kematian tragis ini juga telah menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan mental siswa dan perlunya upaya pencegahan bunuh diri di kalangan remaja.

Sekolah dan pihak terkait diharapkan bekerja sama untuk memberikan dukungan dan pemahaman yang lebih baik tentang masalah kesehatan mental serta memastikan keselamatan dan kesejahteraan siswa dalam lingkungan sekolah.

Pendidikan mengenai kesadaran akan kesehatan mental, pencegahan bunuh diri, dan penanganan trauma juga perlu ditingkatkan dalam kurikulum sekolah.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles