Kamis, Mei 2, 2024

Masuk Sekolah Penggerak, Ini Penjelasan Kepala SMP Negeri 35 Makassar

KataDia, Makassar l Terpilih dalam sekolah penggerak oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) menjadi bukti jika SPF SMP Negeri 35 Kota Makassar telah mampu bersaing dalam skala nasional.

Kepala UPT SPF SMPN 35 Parengrengi, S.Pd M.Pd dalam pertemuan menjelaskan, ada 5 SMP Negeri di Kota Makassar terjaring dalam tahapan seleksi menjadi sekolah penggerak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satunya adalah SMPN 35.

“Keuntungan SMP 35 mengikuti sekolah penggerak, sekolah akan dijadikan sekolah digital menggunakan sistem informasi dan elektronik (ITE), fasilitas perangkatnya akan diberikan bantuan,” kata Parengrengi Selasa (22/6).

Dia menguraikan, program Sekolah Penggerak adalah upaya  mewujudkan visi Pendidikan Indonesia melalui terciptanya Pelajar Pancasila dengan melihat hasil belajar siswa secara keseluruhan mencakup karakter dan kompetensi.

Oleh karena perkembangan dan kemajuan pendidikan yang sangat cepat sekolah penggerak ini akan menyempurnakan transformasi program sekolah sebelumnya ke tahap lebih maju. Program sekolah penggerak mengakselerasi perubahan kurikulum secara bertahap dan dituangkan ke dalam rencana pembelajaran.

Banyak manfaat lain diperoleh menjadi sekolah penggerak dimana kepala sekolah diberikan pelatihan untuk menciptakan SDM unggul. Diharapkan nantinya kepala sekolah penggerak lebih dulu paham sebelum melatih gurunya.

“Saat ini sudah enam guru SMP 35 telah mengikuti pelatihan kementerian. Ada lima lagi yang akan menyusul pelatihan. Mereka ini disebut komite pembelajar,” jelasnya.

Ia menuturkan, dengan masuknya SMP 35 jajaran sekolah penggerak tentu paling tidak membawa dampak positif bagi guru. Guru yang terpilih mengikuti pelatihan kementerian secara otomatis pula kompetensinya akan meningkat.

Kendati siap menjadi sekolah penggerak di masa mendatang dan siap mengimbas ilmu yang diperoleh saat mengikuti pelatihan program kepala sekolah penggerak  akan tetapi SMPN 35 bakal memiliki tantangan tidak mudah. Yang rasa-rasanya bisa menjadi batu sandungan sebagai sekolah penggerak.

“Tantangan kita kedepannya adalah sebagian guru agak bersikap apatis, ndak mau ikut karena  merasa dirinya sudah tua dan mau mi pensiun,” ucapnya.

Ditempat terpisah Kepala Bidang Manajemen Guru dan Tenaga Kependidikan (MGTK) Dinas Pendidikan kota Makassar Dr. Pantja Nurwahidin, M.Pd memberikan apresiasi tak terhingga kepada kepala SMP Negeri di kota Makassar yang sekolahnya masuk jajaran sekolah penggerak.

Pantja mengingatkan bahwa adalah kewajiban guru di satuan pendidikan apapun melakukan proses belajar mengajar. Lantaran itu, guru dituntut menyiapkan kompetensinya dan memiliki kesadaran dalam diri untuk terus mengembangkan dirinya. Apalagi guru telah memperoleh sertifikasi.

“Jadi di sekolah itu harus dibuat semacam treatment bagi guru,” kata Pantja saat dikonfirmasi Rabu (23/6) sore.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles