KATADIA, MAKASSAR || Lima perempuan dari latar belakang berbeda, menutup tahun 2021 dengan launching buku bersama di Aula Perpustakaan Multimedia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, Jln Sultan Alauddin Makassar, Kamis, 30 Desember 2021. Launching buku bersama itu bertajuk “Karya Perempuan untuk Literasi”.
Kelima perempuan itu masing-masing Sri Rahmi, yang meluncurkan buku berjudul “Kuntum Mawar”, Rezky Amalia Syafiin, dengan buku “Merajut Cinta Literasi”, dan Raudhatul Jannah, dengan buku “Ibu adalah Cinta”. Dua penulis buku lainnya, yakni Wulan Sari dengan buku “Emak Sandal Jepit” dan Lisa Nurkhalisah yang menulis buku “Sang Murabithah”.
“Kuntum Mawar” merupakan buku ke-6 dari Ketua Komisi C DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Rahmi. Buku ini berisi tentang keluarga, cinta, kemandirian, dan generasi muda. Tulisan-tulisan sederhana tapi inspiratif tersebut merupakan rangkuman postingan Bunda Rahmi –begitu perempuan kelahiran Bantaeng ini akrab disapa– di akun medsosnya.
Sedangkan “Merajut Cinta Literasi” merupakan pengalaman Rezky Amalia Syafiin mengemban amanah sebagai Duta Baca Sulsel, selama 3 tahun, sejak 2018-2021. Romantikanya sebagai Duta Baca Sulawesi Selatan, yang dilakukan di hampir 24 kabupaten/kota, dituangkan dengan tulisan gaya bertutur.
“Saya termotivasi menulis buku ini karena saya ingin dikenang sebagai Duta Baca,” terang perempuan yang akrab disapa Kiky itu di hadapan peserta launching buku, yang terdiri dari penggiat literasi, komunitas, penulis, akademisi, aktivis LSM, politisi, dan staf DPK Provinsi Sulawesi Selatan.
Kiky menyampaikan, semula tulisan-tulisan dalam bukunya hanya disimpan dalam memo HP. Tapi dia ingin berbagi inspirasi dan motivasi bahwa dia pernah melewati fase sebagai Duta Baca, dengan segala suka dukanya. Apalagi, dia punya motivasi lain, yakni ingin mempersembahkan khusus bukunya kepada kedua orangtuanya yang selalu men-support dan mendoakannya.
Acara launching buku bersama ini menghadirkan narasumber Yulianti Tanyadji, co-owner Mama Cafe, dan Madia S Naura, konsultan naskah dan penulis, dengan moderator Hardianti. Peluncuran buku ditandai dengan penyerahan buku oleh masing-masing penulis kepada Kepala UPT Perpustakaan, Abdul Hadi, yang mewakili Kepala DPK Provinsi Sulawesi Selatan, Mohammad Hasan Sijaya.
Kepala DPK Provinsi Sulawesi Selatan, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala UPT Perpustakaan, Abdul Hadi, mengapresiasi atas hadirnya kelima buku tersebut. Disampaikan upaya menarik minat orang untuk membaca harus terus dilakukan. Penerbitan buku dinilai sebagai salah satu cara mengalihkan perhatian agar orang tertarik baca buku.
Disampaikan, generasi muda yang cerdas dan unggul perlu diperbiasakan untuk membaca dan ke perpustakaan. Upaya itu bukan hanya jadi tanggung jawab perpustakaan tapi juga semua pemangku kepentingan. Para penulis yang melahirkan buku, pada hari ini, akan jadi contoh bagi perempuan dan komunitas-komunitas lainnya dalam menumbuhkan budaya baca dan gerakan literasi.
Yulianti Tanyadji, mengungkapkan, setelah dia kenal lebih dekat dengan Bunda Rahmi, dia makin tahu secara personal. Dia mengaku tersentuh dengan kejujuran beliau. Bunda Rahmi, misalnya membuka diri dengan tetangga, sering ngobrol dan bahkan menyediakan sebagian ruang rumahnya untuk PAUD.
Selain itu, ada banyak nilai yang ditanamkan Bunda Rahmi ke anak-anaknya untuk menghargai perempuan. Khusus dalam buku “Kuntum Mawar”, ada 3 hal yang bisa dipetik dari buku tersebut. Yakni, prinsip hidup, hubungan keluarga, dan keinginan untuk membangun lingkungan.
Madia S Naura, menilai ciri seorang Duta Baca ada pada diri Kiky yang mampu menyampaikan gagasan dengan baik, tanpa terburu-buru. Terkait Bunda Rahmi, dia mengapresiasi seorang perempuan politisi yang menulis buku. Menurutnya, bila perempuan mampu mengelola 20.000 katanya setiap hari maka akan jadi buku.
“Perempuan yang melahirkan buku, berarti punya keinginan besar untuk berbagi kepada perempuan lain,” kata penulis buku anak Pung Julung-julung itu. (*)