Rabu, Mei 8, 2024

AAP Berikan Bintek Pada Kelompok Tani, Peningkatan Wawasan Informasi Tekhnologi

KATADIA, WATAMPONE || Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS Dapil II, Dr.H.Andi Akmal Pasluddin,S.P., M.M kembali melakukan bimbingan Teknis (Bimtek) kepada para kelompok Tani dengan berbagai serial tema untuk peningkatan wawasan baik informasi teknologi, regulasi hingga persoalan teknis yang berkembang. yang akan berlangsung di Helios Hotel, Jl.Langsar, Kabupaten Bone, Kamis 24 – 25 Februari 2022.

Bimtek kali ini dengan kegiatan Pengembangan Komoditi Tanaman semusim dan Rempah yang dikerjasamakan dengan Program Kementerian Pertanian yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Program tanaman semusim ini merupakan program Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian yang dihadiri Bu Ester.

“Saat ini, pengembangan pangan mulai melebar tidak hanya pada produksi beras. Meskipun Beras menjadi fokus utama dengan perkiraan konsumsi masyarakat sebesar 29,58 juta ton, program diversifikasi mesti tetap berjalan sehingga ada alternatif pangan yang secara perlahan dapat dipersiapkan”, ujar Andi Akmal.

Lanjut Andi Akmal bahwa Tanaman semusim atau tanaman tahunan merupakan istilah agrobotani untuk tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam. Ia mencontohkan beberapa tanaman semusim antara lain Tebu, Cokelat, Cengkeh dan Rempah seperti Jahe, Kunyit, dan lain-lain.

Untuk tanaman pangan, Akmal yang akrab disebut AAP mencontohkan salah satunya untuk kawasan beriklim tropika adalah jagung.

Anggota DPR RI Komisi IV ini menguraikan, saat ini sedang berlangsung Panen raya jagung di sejumlah sentra di luar pulau Jawa. Sinergi pemerintah dan petani mesti kuat untuk tataniaga jagung yang memasok sentra ternak di Jawa. Saat ini peran jagung sangat penting menjaga ketersediaan daging dan telur ayam.

“Itu Baru jagung, masih banyak lagi tanaman pangan semusim yang akan menjadi pelengkap pangan masyarakat seperti Bengkuang, Ubi Manis, Kimpul, Ubi Buah, Ubi Jalar, Ubi Kayu, Ubi Gadung, Talas Bogor, Suweg, Kacang-kacangan dan lain sebagainya yang saat ini masih belum di masifkan programnya di kementan. Diversifikasi ini akan mampu meluas merata se Indonesia, bila ada sinergi para petani yang memproduksi, dan pemerintah yang menyediakan fasilitas untuk proses tata niaganya”, ucap Andi Akmal.

Persoalan permodalan, Lanjut Akmal, kerap kali menjadi kendala serius di kalangan petani, karena mereka ini pelaku usaha yang mikro dan tidak bankable. Saat ini dengan sudah terbentuknya BUMN holding yang menangani ultra mikro yang terdiri dari BRI, pegadaian dan PT PNM (permodalan Nasional Madani), kedepannya ada porsi petani yang dapat di bantu, selain bantuan dari program-program pemerintah khususnya dari kementan.

“Saya berharap, petani tidak bosan-bosannya melakukan bimtek seperti ini. Semangat belajar dan meningkatkan wawasan mesti di lakukan terus menerus seiring perkembangan teknologi, pertambahan jumlah penduduk dan semakin menyempitnya lahan pertanian, tetapi juga belajarlah berbisnis jika tidak punya tempat cukup dengan bisnis online namun produk barang yang berkualitas dan tersedia, ujar Andi Akmal.

Menyinggung sambutan Hasanuddin mewakili Kadis Pertanian Bone tentang ketersediaan air oleh mewakili Dinas Pertanian Bone, AAP mengatakan itu bukan merupakan hal yang sulit karena rata rata tanaman musiman memang tidak terlalu mengandalkan air, tutup Andi Akmal Pasluddin.

 

Laporan Andi Syafri Azis

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles