KATADIA, WATAMPONE || Seorang warga kabupaten Sinjai viral di media sosial, hal tersebut dikarenakan warga tersebut nekat membawa jenazah bayinya yang meninggal di rumah sakit menggunakan sepeda motor dari Bone menuju kediamaannya di Sinjai. Pada 3 Februari 2022
Warga tersebut nekat membawa pulang jenazah anak bayinya dengan menggunakan sepeda motor karena tak mampu membayar biaya ambulance yang hanya kurang 100 ribu atas permintaan sopir sebesar 700 ribu
Menanggapi peristiwa tersebut Komisi IV DPRD Bone geram atas kejadian dan memanggil pihak manajemen Rumah Sakit untuk dimintai keterangannya mengenai permasalahan tersebut
Ketua komis IV DPRD Bone Andi Ryad Padjalangi didampingi Wakil Ketua A. Muh. Salam , Rangga Risa Swara , A. Purnama Sari dan anggota lainnya yang memimpin rapat menyesalkan kejadian tersebut, sehingga meminta RS Datu Pancaitana melakukan eva luasi pelayanan
“Saya Minta perbaiki pelayananta, jangan sampai adapi orang tau baru bagus pelayanannya , jangan dilaporpi di media baru bagus pelayananta, , kita sangat malu akan kejadian ini karena sudah jelas mencederai nama baik kab. Bone”ucapnya
Sementara A. Muh. Salam mengatakan tidak bisa juga menyalahkan sopir mungkin hanya menjalankan prosedur yang ada , ini hanya persoalan tidaknya melapor kepimpinannya sang sopir
“Kedepannya nanti penanganan biaya ambulance tidak di pegang lagi oleh sopir ambulance karena hanya sehingga tidak terjadi persoalan seperti ini ” Harapnya A. Salam
Sementara pihak manajemen RS Pancaitana telah mendatangi keluarga pihak korban menyampaikan mohon maafnya dan berjanji akan melakukan evaluasi .bahkan di depan wartawan seusai rapat direktur RS Pancaitana langsung meminta maaf melalui media elektronik dan media online kepada keluarga korban dengan apa yg dialami semoga ini tak terulang lagi
Seorang warga kabupaten Sinjai viral di media sosial, hal tersebut dikarenakan membawa jenazah bayinya yang meninggal di rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor dari Bone menuju kediamaannya di Sinjai. Pada 3 Februari 2022
Warga tersebut nekat membawa pulang jenazah anak bayinya dengan menggunakan sepeda motor karena tak mampu membayar biaya ambulance yang hanya kurang 100 ribu atas permintaan sopir sebesar 700 ribu
Menanggapi peristiwa tersebut Komisi IV DPRD Bone geram atas kejadian dan memanggil pihak manajemen Rumah Sakit untuk dimintai keterangannya mengenai permasalahan tersebut
Ketua komis IV DPRD Bone Andi Ryad Padjalangi didampingi Wakil Ketua A. Muh. Salam , Rangga Risa Swara , A. Purnama Sari dan anggota lainnya yang memimpin rapat menyesalkan kejadian tersebut, sehingga meminta RS Datu Pancaitana melakukan eva luasi pelayanan
“Saya Minta perbaiki pelayananta, jangan sampai adapi orang tau baru bagus pelayanannya , jangan dilaporpi di media baru bagus pelayananta, , kita sangat malu akan kejadian ini karena sudah jelas mencederai nama baik kab. Bone”ucapnya
Sementara A. Muh. Salam mengatakan tidak bisa juga menyalahkan sopir mungkin hanya menjalankan prosedur yang ada , ini hanya persoalan tidaknya melapor kepimpinannya sang sopir
“Kedepannya nanti penanganan biaya ambulance tidak di pegang lagi oleh sopir ambulance karena hanya sehingga tidak terjadi persoalan seperti ini ” Harapnya A. Salam
Sementara pihak manajemen RS telah mendatangi keluarga pihak korban menyampaikan mohon maafnya dan berjanji akan melakukan evaluasi dan bahkan di depan wartawan seusai rapat direktur RS Pancaitana langsung meminta maaf melalui media elektronik dan media online kepada keluarga korban dengan apa yg dialami semoga ini tak terulang lagi