KATADIA,BULUKUMBA || Hujan cukup deras pagi 10 Juli 2022 saat -saat masyarakat menuju masjid Syuhada 45 untuk menunaikan shalat Idul Adha tahun ini.
Dr. A. Muhammad Asbar, S. Pd. I, M. Pd. I yang menjadi Khatib di masjid peninggalan Andi Sose tokoh Sulsel itu mengatakan bahwa Idul Kurban adalah instrumen Nabi Muhammad saw. agar ummat Islam belajar berkorban.
“Idul Kurban adalah instrumen Nabi Muhammad saw, agar ummat Islam belajar dengan menjadikan Nabi Ibrahim as. sebagai teladan. Dalam hidup, seseorang harus berani berkorban untuk mencapai keinginannya,”jelasnya.
Dengan kalimat – kalimat teratur keluar dari Alumni STAI Al-Gazali ini membuat jamaah yang hadir memenuhi masjid tersebut betah mendengarkan khutbah Sang Doktor muda di Bulukumba ini.
“Ada satu binatang di muka bumi, bernama Laba-laba. Waktunya dihabiskan untuk membangun jaring, itu adalah ikhtiar agar bisa memperoleh makan, klo tidak begitu, ia boleh jadi sulit memperoleh makan.
Meskipun, sarangnya dirusak ia tetap sabar membuat jaring dengan teliti agar bisa menangkap binatang lain untuk dimakan. Karena, semua hal membutuhkan pengorbanan.
Maka sepantasnya, jika ia berada pada posisi sebagai pelajar, maka ia harus berani berkorban untuk memotong waktu bermainnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.” sambung Dosen yang bangga dengan Almamaternya, STAI Al-Gazali Bulukumba.
Kemudian Wisudawan terbaik program doktor S-3 PAI Universitas Antasari Banjarmasin melanjutkan
khutbahnya”Jika ia adalah kepala rumah tangga, maka ia harus berkorban untuk membuat rumah tangganya jadi bahagia.
Jika ia seorang isteri, boleh jadi cara pengorbanannya dilihat dengan menunda membeli pakaian mahal atau perhiasan, agar anak-anaknya bisa memakai baju baru dan membayar biaya sekolah anak-anaknya.”
Dalam akhir khutbah beliau ungkapkan, “Maka benarlah, pepatah yang mengatakan bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Semoga pengorbanan kita selama ini, mendapatkan ridha dan belas kasih dari Allah swt.”
Laporan AF
