Sabtu, April 20, 2024

Tambah Pendapatan Keluarga, Nurmiati Menjual Sayur dan Bumbu Dapur di Kolaka Utara

KATADIA,KOLAKA UTARA || Perempuan berusia 46 tahun bernama lengkap Nurmiati, kerap disapa ibu Ati ini adalah seorang pekerja keras, setiap hari beliau duduk di tepi pasar di Kolaka Utara.

Sesekali ia bangun dari bangku mungilnya melayani pembeli yang datang, Ibu Ati seorang penjual sayuran dan bumbu dapur yang sehari-hari berjualan di dua tempat berbeda.

Pada Senin hingga Ahad terkecuali Sabtu ibu Ati berjualan di Pasar Lama Beringin Kabupaten Kolaka Utara dan hari Sabtu berjualan di Pasar Baru Lawolatu Kolaka Utara.

Ia berasal dari salah satu desa yang berada di kabupaten Kolaka Utara yaitu Desa Lahabaru Dusun 4.

Setiap hari ibu Ati memulai aktivitas menyiapkan keperluan jualan di rumah, selesai menyiapkan iapun bergegas membawa dagangan ke tempat jualan yang terletak di pinggir jalan pasar.

Dia berangkat dari rumah sekitar jam 07:30 sampai pukul 18.00 Wita dengan bermodalkan sepeda motor ia bergegas menyusuri jalan agar cepat
sampai pasar.

Setiap hari ibu Ati berjualan sayuran diantaranya sayur bayam, tomat, sayur pakis,labu siam, dan terkadang ia juga menjual buah pisang.

Selain sayur mayur yang dijualnya ia juga menjual berbagai macam bumbu dapur yang mendominasi barang dagangan seperti asam Jawa, serai, bawang merah, bawang putih, penyedap rasa, terasi, merica, jeruk nipis, lengkuas kemiri, kunyit bubuk. tak ketinggalan ia juga selalu menjual sagu.

Sagu adalah bahan dasar dalam membuat makanan tradisional yakni kapurung, sinole, dan lainnya, jika kondisi pasar ramai biasanya ia memperoleh hasil jualannya hingga Rp. 100.000,- tetapi jika keadaan pasar tidak ramai maka keuntungan yang didapat dibawahnya itu, terlebih dimasa pandemi pedapatannya kian menurun.

Bagi Ibu Ati hasil jualannya lumayan cukup untuk membeli lauk makanan untuk disantap bersama keluarga.

Berdagang seperti ini telah lama dia lakoni sudah lebih 10 tahun, dia berjualan berawal menambah penghasilan, meskipun begitu ia tidak pernah berkeluh kesah dengan kondisi dan dapat dikatakan keluarga yang mandiri.

Baginya berjualan adalah peluang hidup baik dan ia telah berhasil menyekolahkan ke dua anaknya.

Anak pertama telah lulus kuliah dan sudah bekerja dibagian koperasi, dan anak kedua perempuannya telah lulus sekolah dasar dan akan melanjutkan ke sekolah menengah pertama,.

Ibu Ati sendiri hanya bersekolah sampai SD dan tidak lagi melanjutkan ke jenjang SMP, dia sudah punya rumah sendiri dibangun dari hasil usaha suami dan ibu Ati. *

 

 

Laporan: Nurfadilla
Mahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles