Jumat, Mei 17, 2024

Terbitkan Buku Sesuai Kebutuhan Masyarakat

KATADIA, MAKASSAR || Workshop Nasional Gerakan Satu Masjid Satu Buku yang digelar Ika BKPRMI yang telah berlangsung sejak 14 Mei 2022 hingga Ahad, 24 Juli 2022, kembali membedah Strategi Penerbitan Buku yang disampaikan Mentor Utamanya, Bachtiar Adnan Kusuma. Berbagai peserta masih tetap setia yang berasal dari DKI Jakarta, Sulbar, Sulsel dan Depok.

Bachtiar Adnan Kusuma, kembali menegaskan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang sistim perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara menyeluruh, dan terpadu yang mencakup pemerolehan naskah, penerbitan, percetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku.

Mentor utama Gerakan Nasional Satu Masjid Satu Buku ini, telah memberikan materi dan menjelaskan secara komprehensif tentang perbukuan sehingga para peserta workshop mampu dan muda mencerna materi yang disampaikannya.

Misalnya saja, salah satu peserta dari Sulawesi Barat, Basri A.Muin menceritakan kondisi para pembudidayaan rumput laut yang ada di kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang mengalami gagal panen akibat serangan hama Penyu.

Akibat dari kegagalan panen yang dialami para pembudidaya rumput laut gara-gara, membuat salah satu petani rumput laut melakukan pemantauan, penelitian tentang kebiasaan penyu, dari hasil pemantauan dan penelitian akhirnya petani rumput laut mencoba melakukan inovasi tehnik budidaya dengan menggunakan jaring untuk menghalau penyu sepanjang bentangan tali rumput laut. ” Syukur alhamdulillah dari hasil inovasi tersebut sudah tiga kali berhasil panen dengan baik tanpa ada serangan penyu lagi” kata Basri.

Karena itu, Basri berniat menulis dan menerbitkan buku cara jitu menaklukkan penyu agar pendapatan masyarakat bisa meningkat.” Apakah jenis buku tersebut, masuk kategori buku monograf atau referensi” tanya Basri kepada Mentor utama melalui zoom. Bachtiar, kemudian menguraikan dan menampilkan contoh nyata buku-buku yang terkait buku referensi. ” jawabnya termasuk buku referensi Pak Basri” tegas BAK.

Menurut Tokoh literasi yang juga aktivis Ika BKPRMI ini, pada dasarnya buku terdiri dari dua jenis yaitu buku tercetak dan buku digital. Kendati, kata BAK, yang paling penting, buku diterbitkan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Bukan hanya memenuhi selera penulis, sebab buku adalah industri yaitu jelas pembaca, jelas pembelinya dan jelas untung dan ruginya.

Karena itu, sebagai industri, buku harus dikemas baik agar bisa diterima pangsa pasar. Caranya, kata BAK menulis sesuai kajian kebutuhan pembaca, dan buku harus jelas pasar dan pembacanya. Makanya, kata BAK sebagai industri, buku melibatkan banyak komponen, di antaranya, promosi, pemasaran, distribusi, dan punya nilai harga yang jelas.(**)

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles