Rabu, Mei 15, 2024

Kericuan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, 127 Meninggal Dua Diantaranya Anggota Polri

KATADIA,JATIM || Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu. Kerusuhan terjadi usai pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (dua/09) seluruh korban meninggal dunia di antaranya adalah anggota Polri.

“Dalam peristiwa itu, 127 orang tewas, dua di antaranya anggota Polri,” kata Nico.

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan tewas di lokasi Stadion Kanjuruhan. Sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini ada sekitar 180 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, ada 13 kendaraan yang mengalami kerusakan. Sebanyak 10 di antaranya merupakan kendaraan polisi.

“Masih ada 180 orang yang masih dirawat. Dari 40 ribu penonton, tidak semuanya anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton, turun ke lapangan,” tambahnya.

Ia melanjutkan, awalnya pertandingan di Stadion Kanjuruhan berjalan lancar. Namun, usai laga usai, sejumlah suporter Arema FC kecewa. Beberapa dari mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Aparat keamanan kemudian melakukan tindakan preventif dengan melakukan pengalihan agar suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, petugas akhirnya menembakkan gas air mata.

Menurut dia, penembakan gas air mata itu dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan paling aman pemain dan ofisial.

“Karena gas air mata, mereka keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu ada sesak napas, kekurangan oksigen,” katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan, seluruh biaya pengobatan bagi para pendukung yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

“Semua ambulans kami kerahkan untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Bagi yang sehat dan dirawat, biaya ditanggung Pemkab Malang,” kata Sanusi.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-dua di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10).

Kekalahan tersebut merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

 

 

 

 

SUMBER : katadata

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles