Senin, Mei 6, 2024

Insiden TNI-Polisi di Bantaeng Ditangani dengan Cepat

KATADIA,BANTAENG || Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara, telah memberikan pernyataan terkait kericuhan yang diduga melibatkan anggota TNI dan polisi di Bantaeng. Dia mengatakan bahwa masalah tersebut sudah selesai pada malam kejadian.

Perdamaian ditandai dengan penandatanganan perjanjian (surat pernyataan damai) yang dibubuhkan tanda tangan di atas materai antara kedua belah pihak.

Dalam kasus kesalahpahaman antara anggota TNI-AD dan anggota Satuan Samapta Polres Bantaeng pada tanggal 21 April 2023 pukul 22.45 Wita yang telah menjadi viral di grup media sosial WhatsApp, Bripda Andi Emil Erikson.Ba Sat Samapta Poles Bantaeng dan Serda Tamrin Jabatan Dikjurba Belang Pusdikbekang telah didamaikan.

Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara, menyatakan bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan setelah dimediasi di kantor Subdenpom XIV pada hari Minggu (23/4).

Kapolres juga menekankan agar kita semua bersama-sama menjaga nama baik institusi, dan jika ada ego sektoral di lapangan, maka institusi yang akan rugi.

“Khusus untuk Serda Tamrin, jika temannya dari TNI melakukan pelanggaran di kemudian hari, jelaskan identitasnya, maka kami dari Kepolisian pasti akan membantu, asalkan bukan pelanggaran prinsip,” ujar Kapolres.

Kedua belah pihak adalah orang asli Bantaeng, jadi Kapolres berharap tidak akan ada permusuhan lagi di antara mereka dan bahwa kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar kesalahpahaman antara kedua institusi tidak terulang lagi.

Dalam insiden tersebut tidak ada korban atau kerusakan, menurut AKBP Andi Kumara.

Kapolres Bantaeng juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai narasi yang beredar di media sosial dan berharap kedua belah pihak membuat pernyataan yang menyebutkan identitas mereka dan menjelaskan bahwa masalah ini telah diselesaikan dan damai. Pernyataan tersebut kemudian dapat dibagikan di media sosial masing-masing dan diteruskan ke pembina internal institusi masing-masing.

Dandim 1410/Btg, Letkol Arm Gatot Awan Febrianto, mengatakan bahwa proses mediasi ini tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi bertujuan untuk meredakan permasalahan.

“Alhamdulillah, kegiatan ini berlangsung dengan secara kekeluargaan, dan semoga dengan mediasi ini makin memperkokoh soliditas TNI Polri,” ucap Dandim.

Dia menegaskan bahwa jika terjadi kesalahpahaman antar institusi dalam aktivitas sehari-hari, harus dapat meredakan emosi, dan apabila terjadi konflik antar institusi, maka negara yang akan rugi.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles