Rabu, Mei 15, 2024

Lorong Wisata, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan Tekan Inflasi di Makassar

KATADIA,MAKASSAR || Gagasan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, untuk membentuk Lorong Wisata (Longwis) di 15 kecamatan di Makassar terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi di kota tersebut. Program Longwis menopang pertumbuhan ekonomi Makassar mencapai 5,40 persen, naik dari sebelumnya 4,47 persen.

Selain itu, inflasi di Makassar juga menurun, menurut data BPS Makassar, yakni 5,99 persen pada November tahun lalu, kemudian turun menjadi 5,72 persen pada Februari 2023.

Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, pandemi memberikan peluang bagi Pemkot Makassar untuk menata kembali perekonomian, dimulai dengan ekonomi mikro berbasis Lorong atau UMKM.

“Program kita namanya Longwis, ada 5.000 gang. Tahun lalu ada 1.096 Lorong dan tahun ini targetnya 1.000 Lorong. sekaligus juga menurunkan rasio gini atau ketimpangan ekonomi,” kata Danny Pomanto, sapaan akrab Moh Ramdhan Pomanto, saat acara Speak After Lunch Inews di Jakarta, Kamis (4/6/2023).

Klaster ekonomi dengan lorong-lorong Longwis memperkuat ekonomi, apalagi ada juga budidaya lobster, tanaman, UMKM, dan banyak hal lainnya.

“Di Longwis, saya mengajak masyarakat menanam sejumlah komoditas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk memerangi inflasi dan juga ketahanan pangan. Juga mempererat hubungan sosial antar masyarakat melalui kerjasama di gang-gang,” kata Danny.

Biasanya dilakukan di tempat yang luas, namun di Makassar dilakukan di Lorong-Lorong. Itu sebabnya Longwis menjadi ruang produktif dan etalase kota, berbeda dari sebelumnya.

Dari situ terbentuk ekosistem, termasuk digitalisasi yang dibuat menjadi big data Metaverse, seperti kode QR untuk warga, data pribadi, alamat digital, rekam medis, rekam keuangan, semuanya. Rumah dibuat tiga dimensi. Juga, mengukur tingkat sosial sehingga ada mitigasi sosial; kepedulian sosial, berbagi sosial.

Dampak positif dari program ini membuat Presiden RI Joko Widodo senang karena harga kebutuhan pokok di Makassar dinilai stabil.

“Presiden Jokowi pekan lalu ke Makassar dan ditanya soal harga, termasuk harga cabai. Katanya harga cabai di Makassar Rp40.000 per kg sangat bagus dibandingkan harga di Jakarta yang sampai Rp90.000. Jadi Presiden bilang katakan tidak perlu khawatir,” jelas Danny.

Namun, diakuinya, mereka tidak boleh berpuas diri karena dinamika kota besar adalah inflasi, sehingga harus terus berupaya menekan inflasi hingga 4 persen.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles