KATADIA,MAKASSAR || Tari kolosal akan menjadi sorotan utama dalam perayaan puncak Hari Jadi Sulawesi Selatan yang ke-354 tahun. Tarian spektakuler ini dijadwalkan untuk ditampilkan sebagai bagian dari rangkaian acara Pekan Raya Sulsel yang akan digelar pada tanggal 28 Agustus 2023 mendatang.
Ketua Panitia Hari Jadi Sulsel, Ahmadi Akil, mengungkapkan dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (24/7/2023), bahwa tari kolosal tersebut akan menggambarkan keseluruhan kinerja Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, selama menjabat.
“Tari kolosal ini secara filosofis akan menggambarkan prestasi Gubernur Andi Sudirman di berbagai sektor, seperti industri, infrastruktur, dan pendidikan, serta aspek lainnya,” ujar Ahmadi.
Pekan Raya Sulsel akan menjadi momen istimewa untuk masyarakat Sulawesi Selatan, di mana kurang lebih 20 ribu orang akan hadir untuk menyaksikan penampilan tari kolosal dan juga mendengarkan pidato rasa terima kasih dari Gubernur Andi Sudirman.
Tahun ini, perayaan Hari Jadi Sulsel akan mengusung tema “Sulsel Andalan Indonesia,” yang mencerminkan semangat maju dan berkembangnya provinsi ini.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang berhasil melebihi rata-rata nasional menegaskan peran pentingnya sebagai penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tak hanya itu, Ahmadi juga mengungkapkan perbedaan dalam pelaksanaan Hari Jadi Sulsel tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pekan Raya Sulsel kali ini akan lebih melibatkan masyarakat, dan pelaksanaannya akan berlangsung dalam ruangan (indoor).
“Keberanian untuk menggelar acara lewat indoor menandai komitmen kami untuk menyajikan perayaan yang lebih meriah dan bermakna bagi masyarakat Sulsel,” tambah Ahmadi.
Diharapkan perayaan Hari Jadi Sulsel ke-354 ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kesatuan dan kemajuan provinsi Sulawesi Selatan.
Tari kolosal yang menggambarkan prestasi Gubernur Andi Sudirman diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dalam terus berkontribusi untuk kemajuan daerah ini serta mewujudkan visi “Sulsel Andalan Indonesia.”
(*) Sumber: Humas Kominfo Sulawesi Selatan
