Rabu, Juni 26, 2024

Pembunuhan Brutal Terjadi di Kabupaten Bone: Suami Siri Ke-2 Tewas

KATADIA,BONE || Sebuah tragedi mengerikan mengguncang Dusun 5 Bekku Desa Pacing, Kabupaten Bone, pada Senin dini hari, pukul 04.10 WITA. Seorang pria bernama Abrar Sulfaindi bin Juanda Hasan (31 tahun), yang bekerja sebagai sopir, menjadi korban pembunuhan brutal oleh suami siri kedua istrinya, SN (35 tahun), yang juga seorang petani.

Kisah tragis ini bermula ketika Abrar Sulfaindi, suami siri kedua dari Suriani (22 tahun), berencana untuk membawa anaknya, Syahrul, ke Kabupaten Bulukumba. Ia menelepon anaknya pada sekitar pukul 22.00 WITA untuk mengajaknya.

Sayangnya, suami siri ketiga Suriani, yang juga merupakan terduga pelaku, mendengar percakapan tersebut. Hal ini menyebabkan terjadinya pertengkaran di antara mereka, yang akhirnya memicu emosi terduga pelaku.

Dalam momen berikutnya, terduga pelaku, dengan emosi yang memuncak, mengancam istrinya dengan kata-kata yang mengancam nyawa dalam bahasa Bugis, “loka keloi” (mauka bunuh).

Pada Senin, tanggal 21 Agustus 2023, sekitar pukul 04.00 WITA, terduga pelaku meminta izin kepada istrinya, Suriani, dengan alasan ingin pergi buang air besar. Namun, diduga kuat bahwa terduga pelaku sebenarnya telah mengunjungi rumah korban dan menemukan Abrar dalam keadaan tidur.

Dalam keadaan penuh kekejaman, terduga pelaku kemudian melakukan pembunuhan menggunakan sebilah parang.

Hingga saat ini, terduga pelaku belum kembali ke rumah sejak meminta izin pergi buang air besar, meninggalkan tanda-tanda kekejaman di belakangnya. Beberapa luka yang dialami oleh korban termasuk luka terbuka pada pipi kanan, luka terbuka di tangan kanan yang hampir putus, luka tusukan pada dada kanan, luka terbuka di tangan kiri, dan bahkan kaki kanan korban putus.

Sebagai informasi tambahan, Suriani adalah istri dari korban Abrar Sulfaindi, dan terduga pelaku, SN, adalah suami siri ketiga dari Suriani. Korban Abrar telah ditangani oleh RSUD Tenriawaru, sementara keluarga korban menuju Kabupaten Bone untuk mengambil jenazah Abrar.

Kepolisian setempat dalam upaya kerasnya untuk mengungkap kasus ini telah memberikan pernyataan bahwa penyelidikan terus berlangsung, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa pelaku keadilan.

Kasus ini telah mengguncang masyarakat setempat dan menjadi peringatan akan bahaya yang dapat timbul dari konflik rumah tangga yang tak terkendali.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

Sorry Bro