Selasa, Mei 21, 2024

Bahtiar Baharuddin: Gerakan Budidaya Pisang dan Pengembangan Rumpon sebagai Solusi Atasi Kemiskinan dan Inflasi

KATADIA,MAKASSAR ||  Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, telah mengumumkan dua kebijakan berani yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, inflasi, serta memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.

Kedua kebijakan tersebut adalah Gerakan Budidaya Pisang dan Pengembangan Rumpon Secara Massal.

Bahtiar Baharuddin menjelaskan bahwa Gerakan Budidaya Pisang dan Pengembangan Rumpon Secara Massal merupakan solusi sederhana dan cepat yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mengatasi kemiskinan, mengendalikan inflasi, serta mewujudkan kedaulatan pangan.

Dalam rencananya, pengembangan budidaya pisang akan diperluas hingga mencapai 500 ribu hektar lahan. Dengan asumsi minimal 2.000 pohon pisang per hektar, Sulawesi Selatan akan memiliki satu miliar pohon pisang.

“Kami berencana mengembangkan budidaya pisang seluas 500 ribu hektar. Jika per hektar minimal memiliki 2.000 ribu pohon, maka akan ada satu miliar pohon pisang di Sulsel,” ujar Bahtiar pada hari Sabtu, 30 September 2023.

Bahtiar juga menekankan bahwa jika Sulawesi Selatan berhasil mencapai target pengembangan budidaya pisang sebesar 500 ribu hektar, wilayah ini dapat mengungguli Davao, Filipina, yang saat ini hanya memiliki 450 ribu hektar lahan budidaya pisang.

“Sulsel bahkan punya potensi dua juta hektare lahan tidak produktif yang bisa ditanami. Satu tahun ke depan, hingga tahun 2024, minimal kita budidaya pisang di 100 ribu hektar lahan,” tambahnya.

Sementara itu, terkait pengembangan rumpon secara massal, Bahtiar Baharuddin menargetkan pembangunan 500 ribu unit rumpon di perairan Selat Makassar dan Teluk Bone. Dalam satu tahun ke depan, dia berharap minimal 100 ribu unit rumpon dapat terpasang.

“Dengan program tersebut, Sulsel akan menjadi produsen ikan laut terbesar yang akan mengalahkan Thailand,” ungkapnya dengan keyakinan.

Bahtiar juga mencatat bahwa sektor swasta, lembaga perbankan, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Dana Desa dapat diarahkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan rumpon secara massal. Harga rumpon laut dalam sekitar Rp35 juta per unit, sementara rumpon laut dangkal sekitar Rp10 juta per unit.

“Rumpon atau rumah ikan akan menumbuhkan plankton secara alamiah. Jika ada plankton yang banyak, maka akan berkembang ikan-ikan kecil. Jika ikan-ikan kecil banyak, maka otomatis ikan-ikan besar akan datang dalam jumlah banyak,” tambah Bahtiar Baharuddin.

Kedua kebijakan ini memiliki potensi besar untuk mengubah perekonomian Sulawesi Selatan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan wilayah tersebut. (*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles