KATADIA,GOWA || Dompet Dhuafa bersama mitra Matahari Department Store telah menggelar Laporan Capaian Akhir Program Dompet Dhuafa Bersama Matahari dan Diskusi Keberlanjutan Program di Desa Rannaloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.00 Wita di Aula Kantor Desa Rannaloe. Pada Selasa, 3 Oktober 2023,
Acara tersebut dibuka oleh Camat Bungaya, Idris Kenang, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pihak terkait, termasuk Dompet Dhuafa Pusat, yang diwakili oleh Purwo Udiutomo, Senior Officer Planning & MEAL, serta Andi Ahmadi dari Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa, Ketua Sekolah Literasi Indonesia.
Tidak hanya itu, sejumlah pemangku kepentingan seperti tokoh masyarakat, aparat desa, kader kesehatan, kepala puskesmas, Babinsa, Binmas Rannaloe, Kepala Dusun, Karang taruna, komunitas mahasiswa Rannaloe, Duta Literasi, kepala sekolah, guru, dan masyarakat umum juga turut hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Rannaloe, Pak Alimuddin, menyampaikan terima kasih kepada Dompet Dhuafa karena telah memilih Desa Rannaloe sebagai penerima manfaat program Klaster Mandiri selama setahun.
Menurutnya, desa ini memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Sementara itu, Kepala Camat Bungaya memberikan apresiasi tinggi kepada Dompet Dhuafa atas kontribusinya dalam mengatasi masalah stunting di kecamatan Bungaya, khususnya di Desa Rannaloe.
Dia berharap Dompet Dhuafa terus membantu masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Acara semakin meriah dengan tampilan tarian 4 etnis oleh siswa MTS Guppi Rannaloe, dendang gambus, dan berbagai pertunjukan dari Duta Literasi dan masyarakat.
Suasana hangat tersebut mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap program ini, termasuk sekolah dampingan, penggiat literasi, dan tokoh masyarakat.
Agenda utama kegiatan ini meliputi laporan capaian program selama satu tahun di Desa Rannaloe, terutama dalam bidang pendidikan oleh Melati Syahrir, Fasilitator Pendidikan Sekolah Literasi Indonesia Dompet Dhuafa, serta diskusi tentang keberlanjutan program di masa mendatang. Diskusi ini dipandu oleh Asdinullah, Direktur LKC Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.
Ketua SLI-DD, Andi Ahmadi, juga menyampaikan program Kawasan Mandiri Berdaya (Madaya) kepada masyarakat Desa Rannaloe, yang akan menjadi sasaran penerima manfaat program tersebut.
Dia meyakinkan masyarakat bahwa program Madaya ini akan meningkatkan kapasitas dan kemandirian desa, sejalan dengan tujuan program ini, yaitu keterlibatan dan kemandirian pada keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Semua pihak berharap bahwa Desa Rannaloe akan bertransformasi secara positif dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, menjadi desa percontohan yang bisa dijadikan inspirasi oleh desa-desa lain, sebagai kampung literasi yang masyarakatnya sehat dan sejahtera.(**)
Melati Syahrir