KATADIA, TAKALAR || Sekolah Lansia Mappadeceng yang menjadi binaan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan sesi pembelajaran akhir berupa rekreasi bagi para lansia. Pada pagi Selasa (5/12/23),
Kegiatan ini merupakan tahap akhir setelah melalui 12 kali pertemuan materi kurikulum sekolah lansia secara tatap muka di kelas. Acara dimulai dengan senam lansia dan diadakan di Pantai Wisata Galesong, Kabupaten Takalar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan yang diwakili Ketua Pokja Ketahanan Keluarga Lansia, PEK dan PPKS, Ariani Hamsir, S. Kom., serta Kepala Sekolah Lansia Dra. Hj. Sumiaty Karatte, M.Si., pengurus sekolah lansia, dan seluruh siswa Sekolah Lansia Mappadeceng.
Kegiatan ini juga melibatkan post test untuk mengevaluasi kemajuan pembelajaran siswa sekolah lansia. Diharapkan, para siswa yang telah menyelesaikan kelas Standar I (S1) dapat melanjutkan ke Standar II (S2) yang akan dimulai pada bulan Januari 2024. Hal ini menandakan bahwa tahun depan, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan akan memiliki 2 kelas di Sekolah Lansia Mappadeceng.
Ketua Pokja Ketahanan Lansia, PEK dan PPKS menjelaskan bahwa materi yang disampaikan dalam kurikulum sekolah lansia didasarkan pada 7 dimensi lansia tangguh, seperti dimensi fisik, kesehatan, emosional, lingkungan, spiritual, intelektual, dan vokasional atau hobi. Materi disampaikan oleh narasumber dari berbagai instansi atau organisasi yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Sekolah Lansia Mappadeceng diharapkan menjadi tempat bagi para lansia untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan berkarya. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (SMART).
Dalam penutupannya, Ketua Pokja Ketahanan Lansia, PEK dan PPKS berharap Sekolah Lansia Mappadeceng dapat menjadi contoh yang menginspirasi di Sulawesi Selatan dalam mengembangkan kesejahteraan lansia.
