KATADIA,JENEPONTO || Lembaga Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an (LPTKA_TPA) Annisyah Ujunga yang dipimpin oleh Fatmawati S.Pdi, seorang guru berdedikasi, menghadapi tantangan besar dalam memberikan pendidikan kepada 49 santri di lingkungan Pa’lameang, kelurahan Bontorannu, kecamatan Bangkala, kabupaten Jeneponto.
Dalam sebuah pertemuan di kediamannya, Fatmawati S.Pdi berbagi keterbatasan yang dihadapinya kepada awak media Kata dia.co.
“Saat ini, saya dan santri kami mengalami kesulitan karena kurangnya sarana pendukung. Kami hanya memiliki kurang dari sepuluh buah buku ikrar, yang kebanyakan di antaranya sudah robek, serta lima belas Al-Qur’an yang masih dapat digunakan,” ungkap Fatmawati dengan nada prihatin.
Dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun, Fatmawati S.Pdi tidak pernah memungut setengah sen pun dari para santri yang diajarinya. “Saya tidak pernah memungut biaya apapun dari santri dan santriwati karena saya merasa kasihan kepada orang tua mereka. Saya melakukannya dengan ikhlas, baik di dunia maupun di akhirat,” tambahnya sambil tersenyum penuh keikhlasan.
Meskipun dihadapkan pada keterbatasan, berita baik pun datang dari LPTKA_TPA Annisyah Ujunga. “Alhamdulillah, baru-baru ini kami memiliki enam orang yang berhasil menyelesaikan studi mereka dan meraih gelar wisudawan. Saat ini, sepuluh orang santri kami siap mengikuti tes selanjutnya,” jelas Fatmawati dengan semangat.
Situasi ini menandakan semangat dan dedikasi tinggi dari para pengajar seperti Fatmawati S.Pdi dalam mendidik generasi muda untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap Al-Qur’an. Namun, keterbatasan sarana menjadi penghalang utama dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.
Maka dari itu, LPTKA_TPA Annisyah Ujunga membutuhkan bantuan mendesak dalam bentuk buku ikrar dan Al-Qur’an yang layak agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi santri.
Dukungan dari pihak-pihak yang peduli akan pendidikan adalah langkah awal untuk membantu mewujudkan tujuan mulia ini.(**)
Penulis : Tulung