Sabtu, Juli 27, 2024

Pencanangan 150.000 Sapi: Inseminasi Buatan Dorong Pertumbuhan Ternak di Sulsel

KATADIA, BONE || Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, mendorong inseminasi buatan untuk meningkatkan populasi ternak di daerah yang juga merupakan Program Prioritas Provinsi Sulsel sebagaimana yang diutarakan Kadis Peternakan Provinsi Sulsel drh. Nurlina Saking, M.Kes.,MH saat Pencanangan 150.000 ekor Sapi Kawin Suntik se Provinsi Sulsel yang dimulai di Kabupaten Bone, Selasa (23/01/2024)

Bahtiar, menyebut Pucak, Kabupaten Maros, merupakan kawasan pengembangan yang bagus, jauh dari pemukiman penduduk. Dengan laboratorium yang dimiliki, telah dapat mengembangkan pembibitan hewan ternak dalam jumlah banyak dengan metode inseminasi buatan.

“Ini kita pemerintahan fungsi layanan, ini dibuat dalam jumlah banyak, bibitnya dapat diberikan secara gratis ke peternak,” ujarnya disela Pencanangan 150.000 ekor sapi Inseminasi buatan atau Kawin Suntik yang dilakukan sendiri Pj.Gubernur pada salah satu ekor sapi juga memberi suntikan vitamin kepada salah satu sapi yang terlihat kurus tentunya dipandu Dokter Hewan dan Inseminator handal yang dimiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone yang diawali di Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone milik salah satu peternak jual beli sapi

Pj Gubernur ceritakan bahwa di UPT Pelayanan Inseminasi Buatan dan Produksi Semen (PIBPS) dan UPT Pembibitan Ternak dan Hujan Pakan Ternak, yang dimiliki oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Kebun Raya Pucak.

Dirinya mendukung sektor peternakan yang merupakan suatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sulsel, selain pertanian dan perikanan.

Menurut dia, satu sapi yang menghasilkan sperma dapat disuntikkan ke-200 ekor sapi betina. Sehingga lebih murah dan efektif jika dibandingkan dikawinkan secara manual. Namun, hal yang perlu diperhatikan juga termasuk pendukung lainnya seperti ketersediaan air, pakan, listrik, alat teknologi dan SDM untuk UPT ini.

“Saya juga dorong kawan kita di sini banyak peneliti hebat, kita harus punya komoditi ternak unggulan yang membedakan Provinsi Sulsel dengan 37 provinsi lainnya,” ujarnya.

“Dalam pengertian sudah ada di sini secara kultural. Jadi kita mengembangkan ternak yang secara kultural, yang puluhan bahkan ratusan tahun sudah dikerjakan oleh masyarakat. sembari melihat hasil inseminasi buatan sapi,” jelasnya.

Ia juga menekankan, dinas peternakan dan kesehatan hewan jangan hanya fokus pada ternak besar, seperti sapi, kambing dan kuda. Tetapi juga ternak kecil seperti unggas.

“Jadi harus ada juga, misalnya khas kita itu cawiwi (belibis), itu khas kita juga. Hari ini masih ada, tapi ini perlu kita kembangkan,” imbuhnya.

“Ini jangan sampai punah. Jangan sampai milik negara lain lebih baik dari kita. Kalau perlu ini kita sertifikasi dan didaftarkan sebagai plasma nutfah Sulsel,” harapnya.

Adapun konsep peternakan yang dikembangkan berkaitan dengan konsep pertanian untuk pakan, misalnya dapat diambil dari hasil pertanian untuk konsumsi ternak. Seperti daun dan batang padi, jagung dan pisang.

“Pengembangan peternakan di Sulsel juga harus kita bangun ekosistem ekonomi, ekosistem lingkungan dan lainnya,” jelasnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Sulsel, Nurlina Saking, menjelaskan, bahwa Kabupaten Bone menjadi pilihan Program Prioritas PJ Gubernur Provinsi Sulsel untuk pencanangan 150.000 ekor untuk kawin suntik atau inseminasi buatan karena Kah.Bone pernah berprestasi dalam produk sapi di Indonesia hal tersebut dibuktikan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Pj.Bupati Bone, Drs.H.A.Islamuddin, MH dan Penyerahan Bantuan obat obatan dan Vitamin yang diterima Kepala Klinik Kesehatan Hewan Dinas DPKH Bone drh. Agusryadi, M.Anim.Sc.

Lanjut Nurlina juga menyebut bahwa UPT pelayanan dan pembuatan Inseminasi akan memproduksi untuk digratiskan kepada masyarakat peternak sehingga diharapkan 150.000 bisa tercapai dengan cepat.

Sementara Kadis DPKH Bone, Andi Musafir mengatakan untuk Bone ditarget setiap 50 persen jumlah sapi layak kawin suntik per kecamatan dipilih 20 persen tanpa menyebut total semestinya Krn data jumlah sapi per kecamatan belum lengkap. (Dhani)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

Sorry Bro