Selasa, April 30, 2024

Bekerja di Radio Bukan Hanya Jadi Penyiar

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator Satupena Provinsi Sulawesi Selatan)

KATADIA,MAKASSAR || Saya mulai bekerja di radio awal 1994. Bekerja di Radio Venus, yang saat itu masih bersiaran di frekuensi AM 1152 Khz. Secara akademik, skripsi saya memang juga tentang radio. Judulnya, “Perjanjian Jasa Iklan Melalui Radio FM”. Ini kajian hukum keperdataan. Saya alumni 1992, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas).

Gelombang FM merupakan tren baru radio siaran di Makassar, saat itu. Radio Madama FM, Radio Sonata FM, dan Radio Mercurius FM, merupakan stasiun radio yang awal bersiaran di jalur FM. Frekuensi FM ini lebih jernih dibanding AM. Tidak terjadi interferens bila ada dua radio yang siaran berdekatan. Demikian beberapa kelebihan bila bersiaran di jalur FM.

Tempat penelitian saya di Radio Mercurius FM, saat itu masih di Jalan Bonto Marannu, dan Radio Sonata FM, yang studionya di sudut Jalan Haji Bau-Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Saya pendengar radio yang selalu stay tune pada frekuensi radio yang saya gemari. Minat dan ketertarikan saya itu yang jadi alasan saya menyusun tugas akhir terkait radio.

Di luar RRI, ada beberapa stasiun radio pernah lekat dalam pendengaran. Di tahun 1988, saya sering ke Radio Gandaria, di Jalan Buru, membacakan puisi-puisi saya dalam acara “Yamuyaka” (yang muda yang berkarya). Pernah rutin mendengar acara “Bosara’na Sentosa” (Radio Sentosa, sekarang SPFM), yang dibawakan Baso Kaca, nama udara Daeng Liwang. Daeng Liwang ini nanti populer dengan nama Adi Gamajaya, setelah bersiaran di Radio Gamasi FM.

Setelah itu saya menggemari acara tangga lagu Indonesia populer di Radio Telstar, yang diasuh Michael Manumpil. Radio ini merupakan mitra Radio Prambors, Jakarta. Lewat Radio Telstar, saya mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors & Coca-Cola, 1988/1989. Salah satu lagu yang masuk dalam Dasa Tembang Tercantik LCLR, saat itu, adalah “Jujur” karya RH Bramantio W, dinyanyikan Bram Moersas.

Radio Mercurius merupakan stasiun radio berikutnya yang rutin saya dengar, mulai pagi hingga siaran “Lintas Kelam”, yang merupakan program acara terakhir radio itu, setiap malam. Dari rutin mendengar Mercurius FM, akhirnya saya memilih menjadikan radio sebagai objek penelitian saya, dalam rangka penyusunan skripsi.

Ketika mendaftar di Radio Venus, ada lebih 100 pelamar, tapi seleksi berjenjang hanya menyisakan beberapa orang. Selain saya, ada Basman, Rory, Gita, dan Nita. Materi tesnya, selain membuat naskah siaran (opening dan closing siaran), juga praktik siaran. Materi vokal saya diakui cocok untuk bersiaran, tapi gaya bicara saya kurang spontan untuk seorang penyiar. Terlalu lama mikir hehehe.

Pada tahap terakhir proses mendaftar sebagai penyiar Radio Venus, para pelamar diwawancarai oleh Pak Eric Djajakusli, selaku pemilik. Saya ditanya Pak Eric, potensi apa yang saya miliki. Saya sampaikan bahwa saya bisa menulis. Meski, saat itu, yang saya maksud adalah menulis puisi.

Pak Eric sampaikan kepada saya, bahwa bekerja di radio itu bukan cuma jadi penyiar. Ada banyak pekerjaan lain yang bisa dikembangkan di radio. Radio juga butuh penulis naskah (script writer). Setelah bertemu Pak Eric, kepada Basman, saya sampaikan bahwa saya menawarkan beberapa ide, tanpa merinci idenya seperti apa.

Sebagai penyiar yang masih kategori uji coba, kami belum bersiaran rutin. Hanya sesekali teman seangkatan, yang masuk bilik siar. Saya kadang hanya membantu membuatkan naskah siaran, terutama bila ada lagu atau penyanyi baru. Pertengahan 90an itu, penyanyi dan grup musik menggunakan strategi promo lagu dengan mengirim kaset yang berisi satu lagu unggulannya ke stasiun-stasiun radio. Semacam single, sebelum albumnya keluar.

Setelah Emmy Nurmi ditempatkan sebagai Kepala Studio Radio Venus, kami kemudian mengembangkan acara “Lintasan Berita”. Kemasan acara informasi yang dikutip dari surat kabar ini, belakangan mendapat sponsor. Kami, lewat mba Emmy, mampu mengemas informasi jadi produk yang bisa dijual. Terbukti, acara informasi bisa mendapat iklan. (*)

Gowa, 19 Februari 2024

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles