Senin, Mei 20, 2024

PJ Gubernur Sampaikan Duka atas Meninggalnya Anggota KPPS dalam Pemilu 2024

KATADIA,MAKASSAR || Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Pasalnya, berita duka menyelimuti proses demokrasi ini dengan meninggalnya sejumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, bersama dengan sejumlah pejabat tinggi daerah lainnya, turut mengungkapkan rasa duka mereka kepada keluarga korban.

Bahtiar Baharuddin menyatakan, “Pemerintah bersilaturahmi ke rumah keluarga. Kita semua turut berduka, dan yakinlah beliau-beliau menjalankan tugas untuk kepentingan orang banyak. Dan Insya Allah surga tempatnya.”

Pj Gubernur Sulsel bahkan secara langsung mengunjungi kediaman para almarhum, seperti Muhammad Fachriansyah (26) yang meninggal dunia pada Senin sore, 12 Februari 2024, di Rumah Sakit Haji Jalan Dg. Tata. Kabar dari keluarga mengindikasikan bahwa almarhum masuk rumah sakit karena demam dan kelelahan.

Tidak hanya itu, petugas lainnya seperti Daliyah Salsabila (24) dan Wiliam Tandi Paelongan (24) juga menjadi korban. Daliyah dikenal oleh tetangganya sebagai sosok yang ramah dan mudah bersosialisasi.

Bahtiar Baharuddin juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan oleh para petugas KPPS yang meninggal dunia atau mengalami musibah. Hak anggota KPPS akan dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Dengan kejadian ini, kita belajar untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan para petugas Pemilu. Sejauh ini, telah tercatat 84 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia di seluruh Indonesia, sementara pada Pemilu 2019 lalu, jumlahnya mencapai 894 petugas,” ungkap Bahtiar Baharuddin.

Untuk mengantisipasi hal serupa di masa mendatang, Bahtiar Baharuddin menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya mitigasi dengan mempersiapkan Satgas Kesehatan Kesiapsiagaan Pemilu di Sulsel sejak tahun sebelumnya. Langkah ini kemudian menjadi contoh bagi pemerintah pusat dalam menghadapi tantangan serupa di daerah lain.

“Kami telah menyiapkan tim kesehatan sejak bulan November tahun lalu, bahkan melibatkan relawan dari masyarakat dan kampus.

Semoga hal ini dapat mengurangi risiko terhadap keselamatan dan kesejahteraan para petugas Pemilu di masa mendatang,” pungkas Bahtiar Baharuddin.(**)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles