Selasa, Juni 18, 2024

Pj Sekprov Sulsel Buka Rakor Antarinstansi untuk Pembinaan Bahasa dan Sastra

KATADIA,MAKASSAR || Pj Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Antarinstansi Program Pengembangan Pembinaan Perlindungan Bahasa Indonesia dan Daerah di wilayah Sulsel dan Sulawesi Barat untuk tahun 2024.

Acara yang berlangsung di Hotel Four Points pada Jumat, 16 Februari 2024, dihadiri oleh berbagai pihak terkait serta pemerintah daerah dari kedua provinsi tersebut.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Arsjad mengucapkan penghargaan kepada panitia pelaksana, pihak terkait, dan seluruh pemerintah daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atas komitmennya dalam mendukung pembangunan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra di wilayah mereka. Beliau juga mengapresiasi partisipasi semua peserta yang hadir dalam rakor ini.

Arsjad menegaskan bahwa bahasa dan sastra memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya. Bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.

“Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa bahasa dan sastra tetap hidup, berkembang, dan terlindungi,” kata Arsjad.

Rakor ini dianggap sebagai momentum penting untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif dalam menjaga keberlangsungan bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

“Dengan adanya rakor ini, kita dapat menciptakan strategi yang lebih efektif dan terintegrasi untuk memperkuat pendidikan bahasa dan sastra, mendukung para penulis dan seniman lokal, serta melindungi warisan budaya yang begitu berharga bagi kita semua,” tambahnya.

Arsjad juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, akademisi, praktisi budaya, dan masyarakat dalam pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra. Dia juga memaparkan variasi bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, serta menyerukan kolaborasi untuk memelihara kekayaan budaya dan bahasa daerah tersebut.

Dalam konteks ini, Arsjad membagikan pengalaman pribadinya ketika menjabat di Provinsi Riau, yang terkenal dengan seni pantun. Dia mendorong agar sambutan-sambutan resmi mengambil inspirasi dari petuah-petuah tradisional, yang menurutnya membawa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat berharga.

“Melalui pengenalan akan bahasa dan budaya daerah, kita membangun kecintaan dan kepedulian terhadap warisan nenek moyang kita,” ungkapnya.

Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan bahasa dan budaya daerah, untuk kesejahteraan dan keberlangsungan generasi mendatang.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles