KATADIA,MAKASSAR || Dalam semangat Halal bi Halal yang dirayakan pada Selasa, 30 April 2024, Kesatuan Masyarakat Wajo (KEMAWA) menggelar acara yang memukau di Hotel Four Points by Sheraton Makassar.
Acara tersebut tidak hanya sekadar pertemuan tahunan, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan sentimental melalui masa kecil di Tanah Wajo.
Salah satu sorotan utama acara adalah pengenangan melalui syair lagu yang klasik dan mendalam, Bulu Alaunna Tempe.
Lagu ini menjadi simbol nostalgia bagi masyarakat Wajo, mengingatkan mereka akan masa kecil yang penuh warna di tanah leluhur.
Dalam Halal bi Halal tahun 1445 H, Prof Dr H Firdaus Muhammad, M.A., seorang putra Wajo yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar, membawa hikmah melalui penyampaian syair lagu tersebut.
Para hadirin, yang mayoritas adalah masyarakat Wajo, merasakan seperti melintasi lorong waktu menuju masa kecil yang penuh kenangan di Tanah Wajo.
Sekretaris Jenderal KEMAWA, Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., menjelaskan bahwa acara ini juga menjadi momentum penting karena menandai 67 tahun berdirinya KEMAWA yang telah berdedikasi untuk Wajo.
Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat yang telah berjasa bagi kemajuan daerah, seperti Gubernur Sulsel, Pj Bupati Wajo, Anggota DPR terpilih, serta para mantan dan calon Bupati dan Wakil Bupati Wajo.
Perjalanan KEMAWA sejak berdirinya pada tahun 1957 hingga saat ini juga diuraikan oleh Sekjen Prof Dr Andi.
Dari pendirian hingga pengalihan kepemimpinan, KEMAWA telah melewati berbagai fase yang menandai dedikasi mereka dalam memajukan Wajo.
Acara Halal bi Halal ini juga menjadi panggung bagi para Guru Besar asal Wajo, yang mencapai jumlah sekitar 130 orang.
Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa Wajo tidak hanya kaya akan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan intelektualnya.
Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan dari berbagai instansi dan tokoh masyarakat, yang semuanya menyumbangkan warna dan makna dalam perayaan tersebut.
Acara ini tidak hanya sekadar pertemuan formal, tetapi juga sebuah perayaan akan kebersamaan dan dedikasi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Wajo.(**)