KATADIA MAKASSAR || Salah satu Team PKM-PM Universitas Hasanuddin (UNHAS) telah berhasil membuat buku pedoman BITONG yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (KEMENKUMHAM). Program BITONG dirancang untuk mengatasi permasalahan kecacingan yang sering terjadi pada anak-anak usia 0-12 tahun di Indonesia.
Kecacingan adalah penyakit infeksi yang umum di kalangan anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah dengan prinsip hidup bersih dan sehat serta rutin mengonsumsi obat cacing.
Namun, edukasi mengenai pencegahan kecacingan perlu disajikan dengan cara yang menarik agar anak-anak tidak bosan dan lebih mudah memahami. Oleh karena itu, program BITONG hadir sebagai solusi.
Ketua Team PKM-PM UNHAS, Nur Amanah Putri, menjelaskan bahwa program BITONG didasarkan pada permasalahan masyarakat terkait lingkungan yang dapat meningkatkan risiko infeksi kecacingan.
“Program ini dilaksanakan di UPT SPF SDI Borong Jambu III yang hanya berjarak 600 meter dari tempat pembuangan sampah akhir Kelurahan Antang. Karena itu, peserta didik di sekolah tersebut memiliki potensi terinfeksi kecacingan yang lebih tinggi,” ujar Putri.
Program BITONG merupakan inisiatif yang kreatif, menarik, dan inovatif. Program ini menggunakan media puzzle yang digabungkan dengan metode index card match (ICM). Puzzle ini memiliki kepingan dua sisi: gambar di satu sisi dan jawaban di sisi lainnya, yang disusun pada papan puzzle.
Tujuannya adalah untuk mengenalkan bahaya kecacingan kepada peserta didik di UPT SPF SDI Borong Jambu III. Program ini diprakarsai oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS, termasuk Nur Amanah Putri, Muhammad Rahmat Ansyari, Nurul Izza Aulia Risqia Musaddad, dan Ash Habul Kahfi Fahlefi.
Dosen pembimbing dan pendamping PKM-PM UNHAS, dr. Yenni Yusuf, M.Infect.Dis., Ph.D, mengatakan, “Program BITONG adalah inisiatif yang kreatif dan inovatif. Dengan menggunakan media puzzle, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang menarik tentang bahaya kecacingan kepada anak-anak.”
Pembuatan buku pedoman BITONG dan alat peraga pembelajaran dalam bentuk puzzle ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, yang menunjukkan pengakuan resmi atas inisiatif ini.
Dengan adanya program BITONG, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya pencegahan kecacingan di kalangan anak-anak, sehingga dapat tercipta generasi yang lebih sehat dan berpengetahuan.
Laporan (Samsu Alam)
