KATADIA MAKASSAR || Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, mengingatkan akan sanksi tegas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang secara demonstratif menunjukkan keberpihakannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pernyataan ini disampaikan saat upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Balaikota pada Selasa, 1 Oktober 2024.
“Saya ingatkan kepada kita semua, saya akan tegas dalam menyikapi pelanggaran, terutama dalam netralitas ASN. Sanksinya bisa sampai pemecatan, jadi pertimbangkan dengan baik bagi ASN yang menunjukkan keberpihakannya,” ungkap Arwin.
Dengan nada serius, Arwin menegaskan pentingnya profesionalisme dan kedewasaan dalam berpolitik. Ia meminta agar ASN tidak memaksanya untuk mengambil tindakan tegas.
“Jangan paksa saya untuk membuat saya tega. Bersikaplah profesional, dewasalah dalam politik,” tambahnya.
Arwin menekankan bahwa tidak ingin ada ASN Pemkot Makassar yang menjadi korban dalam politik lima tahunan ini.
Ia menyadari posisi ASN yang strategis, namun mengingatkan bahwa masa depan masih panjang dan masyarakat menunggu pelayanan yang optimal.
“Jangan sampai ASN sibuk kampanye untuk pasangan calon. Setiap kebijakan harus adil dan tidak berat sebelah,” tegasnya. Ia menekankan bahwa apapun hasil Pilkada nanti, itu adalah yang terbaik dan sudah menjadi takdir.
Arwin juga menyatakan harapannya untuk mengakhiri jabatan Pjs-nya dengan baik, tanpa ada yang dikorbankan. Meskipun demikian, ia mencatat dengan bangga bahwa hingga saat ini belum ada ASN Pemkot Makassar yang terbukti melanggar netralitas.
“ASN di Pemkot Makassar sampai saat ini belum ada yang secara nyata melakukan pelanggaran netralitas,” ujarnya.
Usai upacara, Arwin juga menyaksikan Deklarasi dan Penandatanganan Pakta Integritas Netralitas ASN Pemkot Makassar untuk Pilkada 2024, sebagai langkah konkret menjaga integritas dan profesionalisme ASN dalam proses demokrasi.(**)
