Katadia, Makassar || Pembelajaran literasi dianggap penting karena literasi tidak hanya berperan dalam peningkatan hasil belajar siswa tetapi juga dalam kehidupan sehari-harinya.
Itulah mengapa pelatihan bagi guru diperlukan agar memperoleh kemampuan dan kecakapan literasi dan nemurasi. Selain itu juga dapat mengoptimalisasi potensi yang ada pada guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran.
Kepala UPT SPF SD Negeri Inpres Bitoa Muhammad Ikbal, S.Pd mengatakan, pelatihan yang dilakukan yayasan Lemina pada guru memang dibutuhkan dalam menambah wawasan lebih dalam berkaitan materi literasi dan numerasi di kelas awal.
Dengan memahami materi pelatihan yang diberikan, guru-guru SD Inpres Bitoa akan memiliki kemampuan dan kecakapan literasi. Dengan begitu maka sekolah pun ikut terbantu dalam peningkatan mutu dan kompetensi guru.
“Kemampuan guru-guru memahami materi literasi maka sekolah kami sangat terbantu dalam hal peningkatan mutu dan kompetensi guru dalam mengaplikasikan ke siswa,” kata Ikbal kemarin.
Ikbal menjelaskan, literasi bukan hanya sekedar membaca saja tapi dibutuhkan kemampuan menganalisa suatu bacaan dan mampu memahami konsep dibalik tulisan tersebut. Adapun numerasi adalah kemampuan menganalisa dengan menggunakan angka dimana sangat dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Dia mengatakan pelatihan guru yang berkesinambungan dapat menjadi jawaban dalam memanfatkan potensi yang dimiliki dunia pendidikan dengan mencetak
SDM guru yang berkualitas.
“Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi adanya kegiatan yang dilaksanakan LemINA yang didukung dinas pendidikan kota Makassar,” ujarnya.
Untuk diketahui, belum lama ini SD Negeri Inpres Bitoa bersama sejumlah SD Negeri lainnya diundang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas guru pembelajaran literasi kelas awal. Pesertanya adalah kepala sekolah dan guru kelas 1, 2 dan 3.
Pelatihan itu digelar Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA) selama 6 hari dari 30 Agustus hingga 11 September 2021 di salah satu hotel di Makassar. Kegiatan tersebut merupakan pelatihan lanjutan yang sebelumnya yang di laksanakan Unicef. (@Ru5).
