Minggu, Mei 19, 2024

Ada Ekosistem Laut di Ruang Kelas SD Hang Tuah Makassar

KATADIA, MAKASSAR || Keberadaan akuarium di kelas-kelas SD Hang Tuah Makassar, bukan sekadar pajangan dan pemanis ruangan tapi bagian dari pembelajaran. Di kelas 5A misalnya, guru wali kelasnya, Nurhikma A, S.Pd, menjelaskan bahwa akuarium yang rerata berukuran 15×15 cm dan 20×20 cm itu, dihadirkan terkait dengan Mata Pelajaran Kebaharian, khususnya materi ekosistem laut.

“Mata Pelajaran Kebaharian ini merupakan mata pelajaran tambahan,” jelas guru yang akrab disapa Bu Hikmah itu, Rabu, 9 Februari 2022.

Akuarium-akuarium tersebut dibawa sendiri oleh masing-masing muridnya. Dalam akuarium itu terdapat karang, kerang, pasir, pohon artifisial, tapi ada juga tumbuhan hidup. Ikannya bermacam-macam untuk tiap akuarium. Di akuariumnya Ajeng, antara lain ada ikan guppy, sedangkan di akuarium Ardan, terlihat ikan moli dan ikan lainnya.

Akuarium-akuarium tersebut tentu butuh perawatan, termasuk ikan-ilannya perlu diberi makan. Bu Hikmah menjelaskan, akuarium-akuarium di kelasnya dibersihkan 2 kali atau minimal sekali seminggu. Sementara ikannya diberi makan setiap pagi, kalau siswa sudah di kelas.

Tugas itu sesuai jadwal piket setiap hari. Ditambahkan, dalam seminggu, yang piket ada 5 dan 6 orang. Karena siswa di kelas 5A seluruhnya 27 orang.

“Kemarin, dipresentasikan oleh murid-murid. Mereka bercerita mulai dari merakit akuarium, seperti alat dan bahan yang dibutuhkan hingga cara pembuatannya,” katanya.

Materi yang mereka dapat pelajari dari kegiatan itu, lanjut Bu Hikmah, yakni tentang biotik dan abiotik, yang terdapat dalam setiap komponen akuarium. Lalu kemudian dihubungkan satu sama lain pada tiap komponen yg ada dalam akuarium tersebut.

Bagi Chadijah, S.Ag, guru kelas 1, pemberian materi pelajaran kebaharian yang biasa diberikannya masih bersifat dasar-dasarnya saja. Tapi karena tematik maka materinya beragam. Misalnya pemandangan laut, apa saja isi dan potensi laut kita, seperti ikan, rumput laut, dan lain-lain, nanti dikembangkan.

“Karena ini murid-murid kelas 1 maka perlu diperlihatkan, minimal gambarnya, lewat layar LCD. Karena mengajar anak kelas 1 itu harus nyata, konkret, dan perlu dia lihat,” papar Bu Chadijah.

Yayasan Hang Tuah memang punya Kurikulum Pendidikan Longitudinal Kebaharian sebagai muatan lokal. Kurikulum ini diajarkan pada seluruh Satuan Pendidikan (Satdik) di lingkungan Yayasan Hang Tuah, baik pada tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA. Longitudinal adalah metode penelitian yang didasarkan pada masa tertentu yang relatif lama untuk mengetahui karakter tertentu.

Asbiawati, S.Pd, wali kelas 2, juga mengajarkan materi dasar-dasar kebaharian untuk murid-muridnya. Dia mengaku tidak ada kendala saat mengajar karena anak-anak cukup paham begitu dijelaskan. Biasanya dia mengaitkan materi pelajarannya dengan pengalaman anak-anak ketika bersama orangtuanya.

“Saya biasa tanya, apakah mereka pernah diajak jalan-jalan atau rekreasi ke pantai oleh orangtuanya. Dengan cara membawa mereka pada pengalaman sehari-hari, anak-anak mudah paham,” jelas Bu Asbiawati.

Suasana kebaharian juga terlihat di kelas 6A, mulai dari gambar mural berupa ikan-ikan dan biota laut, prakarya berupa kapal perang yang terbuat dari bambu, gambar peta, serta kerajinan tangan hasil daur ulang. Ada juga akuarium kecil di meja kerja Wali Kelas 6A, Sulis Wati’ah, S.Ag, S.Pd.

“Mural ini menggambarkan komunitas laut yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA tentang perkembangbiakan hewan,” jelas Bu Sulis yang juga merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Sarana Prasana itu.

Dikatakan, minat anak-anak tentang kebariaan itu besar. Visi misi sekolah yang berada di Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah itu memang fokus pada kebaharian. Mereka dibekali dengan Buku Materi Pendidikan Kebaharian yang merupakan implementasi dari Kurikulum Kebaharian.

Minat anak-anak itu tampak pada pernyataan Farid Hidayat, murid kelas 6A, tentang jenis-jenis kapal perang, jenis ikan, nama-nama penemu benua. Katanya, dengan belajar kebaharian, pengetahuannya terus berkembang. (*)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles