Jumat, April 19, 2024

Anggota DPRD Kota Makassar Al Hidyat Samsu, Sosialisasi Perda No 1 Tahun 2019

KATADIA, MAKASSAR || Anggota DPRD Kota Makassar Al Hidyat Samsu, S.Pd. (F-PDIP) Untuk kesekian kalinya, diadakan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Angkatan X Tahun Anggaran 2022 dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Rabu (29/06/2022) di Hotel Harper, Kota Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan

Kegiatan ini menghadirkan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Makassar, Dr. Pantja Nur Wahidin dan Dedy Triawan sebagai narasumber.

Menurut Anggota Komisi A Urusan Pemerintahan DPRD Kota Makassar, Al Hidayat Samsu, menilai kualitas pendidikan di Indonesia khususnya Kota Makassar masih jauh dari harapan dibandingkan negara lain.

“Di Makassar, secara teknis pendidikan formal hanya di sekolah, sedangkan pendidikan nonformal di rumah,” pungkas Hidayat.

Menurutnya, sistem pendidikan yang harus diterapkan dimulai dari keluarga, bagaimana teknis orang tua mendidik anaknya secara terstruktur sehingga manfaat pendidikan dapat tercapai.

Sebab, tujuan pendidikan itu sendiri berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter dalam rangka mencerdaskan anak didik.

“Jika kita mengacu pada pendidikan kita di Makassar, ada sekitar 70 persen anak-anak kita apa yang mereka pelajari sangat berbeda dengan apa yang mereka lakukan,” katanya.

Jadi tidak perlu banyak mata pelajaran agar yang di fokuskan untuk peserta didik bisa terdorong untuk sampai ke perguruan tinggi,” tambah Hidayat.

Legislatif Muda ini pernah menyampaikan kepada Pemkot Makassar bahwa pendidikan di Makassar harus linier, mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi agar tingkat fokus anak bisa selaras dalam kepribadian dan keterampilan.

“Kemudian kompetensi dasar yang diterapkan guru di Makassar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Agar terjadi keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk

Membangun softskill dan hardskill bisa tercapai, misalnya di SD harus punya attitude dulu, SMP fokus ke skill, nanti di SMA ilmunya dikembangkan,” jelasnya.

Sementara itu, nara sumber, Pantja Nur Wahidin mengatakan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab orang tua dimulai dari keluarga, tidak sepenuhnya dibebani oleh sekolah.

Namun, kata dia, hal ini tentunya harus didukung dengan proses yang berkualitas dari tenaga pengajar di sekolah, agar para orang tua tidak terlalu kesulitan dalam mendidik anaknya di rumah.

Kemudian nara sumber kedua, Dedy Triawan selaku praktisi ITE menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era saat ini diperlukan teknologi yang dapat membantu proses kemajuan tersebut, karena hasil penyajian berupa banyaknya waktu yang digunakan oleh manusia kebanyakan pada teknologi gadget atau smartphone.

 

Laporan DC

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles