KATADIA, BULUKUMBA || Menjadi pelayan masyarakat memang penuh tantangan. Ada kritikan dan tak sedikit tuntutan. Bila memang seperti itu, lapang dada dan berdoa merupakan kunci dari semuanya” ujar seorang ustadz menanggapi isu terkait padam listrik di Bulukumba.
Dalam rangka meningkatkan keandalan jaringan dan pasokan listrik di Kabupaten Bulukumba, beberapa hari ini PLN UP3 Bulukumba membangun Jaringan Udara Tegangan Menengah baru yang memerlukan beberapa kali pemadaman dalam proses pengerjaannya.
Isu kenaikan tarif listrik per 1 Juli 2022 membuat semakin banyaknya komentar miring dari masyarakat. Jika dilihat dari press release PLN pada Hari Senin 13 Juni 2022. Tarif listrik yang naik berlaku untuk pelanggan dengan daya 3500 VA ke atas. Sementara pelanggan dengan daya dari 2200 VA ke bawah. Tarifnya TETAP, tidak mengalami kenaikan sama sekali.
“Sebenarnya tarif listrik tergolong murah. Di rumah saya saja ada Kulkas, Dispenser, Setrika, Mesin Cuci dan Mesin Air, tapi tagihan listriknya tak pernah sampai Rp. 200,000” jelas seorang ustadz yang tak mau dimuat namanya.
Dikonfirmasi melalui telepon, Manager UP3 Bulukumba dan Manager ULP Panrita Lopi keduanya menjelaskan, bahwa kondisi listrik padam beberapa waktu terakhir adalah untuk pembangunan Jaringan Udara Tegangan Menengah (JUTM).
Ke depannya, pembangunan JUTM ini akan menjadi pemasok listrik cadangan bila terjadi gangguan dari penyulang yang digunakan sekarang. Sehingga, ketika terjadi kedip listrik, jaringan ini akan otomatis berfungsi menyalurkan listrik dari penyulang lain yang berasal dari Gardu Induk Tanete.
Beliau menambahkan, “Harapannya ke depan, masyarakat dapat turut berpartisipasi, apabila terjadi sesuatu hal yang janggal dengan jaringan listrik di sekitarnya, dengan cara melakukan pelaporan melalui Aplikasi PLN Mobile atau layanan contact center 123. Hal ini akan membantu percepatan proses penormalan jaringan listrik.”
Laporan AF
