KATADIA, WATAMPONE || Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, UPT Puskesmas Taretta melaksanakan kegiatan POSBINDU (Pos Binaan Terpadu) pada Selasa, 21 Juni 2022 di Desa Waemputtange.
Tujuan kegiatan Posbindu ini ialah untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol, serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyakit tidak menular (PTM) itu sendiri merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis). Pada perjalanan awal, PTM sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk memeriksakan diri/ deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa ketika terjadi komplikasi dari PTM, bahkan kematian lebih dini.
Untuk menekan kasus penyakit tidak menular (PTM), UPT Puskesmas Taretta pada setiap bulannya melaksanakan kegiatan Posbindu PTM di 15 Desa. Kegiatan Posbindu ini meliputi registrasi, wawancara, pengukuran BB (Berat Badan), TB (Tinggi Badan) Lingkar perut, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan Tekanan Darah, dan juga konseling.
Pada hasil kegiatan wawancara dengan metode KAP (Komunikasi Antar Pribadi) promosi Kesehatan terkait dengan perubahan perilaku menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengunjung Posbindu di Desa Waemputtange di setiap bulannya.
Sasaran Kegiatan Posbindu PTM ini yaitu Masyarakat dengan Umur 15 – 60 Tahun. Kegiatan ini dihadiri oleh, Hermawaty, A.Md. Keb, SKM (Pelaksana program P2PTM),Nurlaelah, A.Md, Keb (Bidan), Megawati Usman, A.Md, Keb (Bidan) Asniati, A.Md, Keb (Bidan), Andi Try Pangerang, S.KM (Pelaksana Program Kesehatan Kerja) Sitti Maryam A.Md, Keb (Bidan Desa), Wirda Farah, S.KM (Pelaksana program Promkes) Kader Posyandu, dan Tim PKK Desa Waemputtange.
“Penyakit tidak menular sering dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya, padahal penyakit ini menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia,” (Ujar Maryam)
“Dengan memaksimalkan pelayanan penyuluhan dengan metode KAP (Komunikasi Antar Pribadi) dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik lagi (Ujar Wirda sebagai pelaksana Promkes).
Pelaksana Program P2PTM (Hermawaty, A.Md. Keb, SKM) juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa Penyakit-penyakit tidak menular sebenarnya bisa dihindari dengan menerapkan gaya hidup CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet Seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelolah Stress). Jika ada salah satu indikator kesehatan yang dinyatakan kurang baik, maka warga tersebut bisa langsung melakukan tindakan pencegahan sejak dini.
Penyakit tidak menular ini juga dikhawatirkan akan menurunkan produktivitas sumber daya manusia dan generasi muda, karena saat ini berbagai penyakit tersebut tidak hanya diderita penduduk usia tua, tetapi juga penduduk usia produktif.
Promosi kesehatan sangat berperan dalam kegiatan Posbindu PTM ini, selain sebagai pemberian edukasi, juga berperan untuk mengubah perilaku masyarakat untuk terus memeriksakan kesehatannya sebagai deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), Maka dari itu Perlunya ada gerakan pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit tidak menular. Melalui posbindu ini, kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat untuk terus menjalankan perilaku hidup sehat dan memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin
Laporan Andi Syafri Azis
Sumber: Wirda Farah dan Farida Tahir
