Selasa, Mei 14, 2024

Pertama Program RISE, Makassar Menuju Zero Kumuh

KATADIA,MAKASSAR || Penanganan permasalahan kawasan kumuh menjadi salah satu program prioritas Walikota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto.

Untuk mengatasi masalah ini, Walikota Makassar mengadakan pertemuan dengan panitia pelaksana Program RISE, saat berkunjung ke Monash University, atas undangan Dekan Seni Desain dan Arsitektur Monash (MADA).

Beberapa tim panitia pelaksana Program RISE ditemui, antara lain Profesor Tony Wong, Profesor Diego Ramirez, DR. Brett Davis Manajer Program Internasional RISE, Manajer Program Kerrie Burge RISE Indonesia, Manajer Intervensi Konstruksi Andrew untuk Infrastruktur.

“Rapat ini membahas acara Revitalisasi Permukiman Informal dan Lingkungannya (RISE) ke depan, mengusulkan replikasi infrastruktur hijau tidak hanya di 12 lokasi di Makassar, tetapi juga di kawasan kumuh di Kota Makassar,” kata Danny, Selasa (12/07/ 2022).

Usulan ini kemudian akan didukung oleh Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri Australia (DFAT), dengan berbagi pembiayaan dari daerah.

“Jika usulan ini diterima dan dilanjutkan, maka penanganan kawasan kumuh di Kota Makassar akan tuntas, mendekati Zero Slums,” lanjutnya.

Tentu saja, acara ini akan terus berkembang selama lima tahun ke depan. Bantuan dari Unhas akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur kendali mutu dan penelitian kolaboratif internasional yang kembali melibatkan universitas-universitas terbaik di dunia.

Sementara itu, Dr. eng. Ihsan, staf ahli di bidang tata kota menambahkan, pelaksanaan acara ini membutuhkan pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat mulai dari proses perencanaan, perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan menjadi pendekatan utama dalam pembangunan dan pemeliharaan berkelanjutan di setiap kota. daerah-daerah ini.

Acara RISE akan semakin melembaga menjadi sebuah acara tersendiri, dan Kota Makassar akan menjadi kota pertama di dunia yang melakukan pembangunan infrastruktur hijau di kawasan kumuhnya.

Untuk itu, pada pertengahan Agustus setelah HUT kemerdekaan akan dilaksanakan ground breaking pembangunan infrastruktur hijau di Desa Untia, sebagai representasi pembangunan di lima wilayah pertama, yaitu Desa Barombong, Tamalate, Alla Alla Batua. Desa Gampangcaya Kelurahan Tallo, Lurah Untia,kampung Bonelengga. Bulorokeng.

Acara peletakan batu pertama akan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pembangunan dan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, Kedutaan Besar Australia, DFAT, KIAT, ADB, Ramboll, Monash University Indonesia, Komite Eksekutif Program RISE Monash University, dan beberapa undangan lainnya. tamu.

Acara ini menjadi kado istimewa di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 yang mengawali pendekatan baru dalam pencapaian SDGs di Kota Makassar.

Apa keistimewaan acara penelitian? Tentu saja ini menjadi pertanyaan tersendiri. Sistem cluster untuk penanganan sanitasi komunal di kawasan kumuh, yang menempatkan rawa buatan di kawasan tersebut.

Rawa buatan ini menjadi sistem alami dalam lingkungan permukiman, sehingga tidak perlu adanya sambungan jaringan IPAL kota di kawasan tersebut, karena penanganan limbah grey water dan black water lingkungan diselesaikan secara alami di setiap cluster.

 

 

Laporan DC

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles