KATADIA,MAKASSAR, || Walikota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, menegaskan menolak jalur KA yang akan melewati Kota Makassar, dibangun menggunakan jalur darat (at grade).
Pasalnya, menurut Danny, penerapan konsep jalur kereta api dengan at grade (kemiringan) bukan solusi transportasi, melainkan memberikan dampak sosial dan lingkungan bagi masyarakat.
“Jika jalur rel darat direalisasikan, nelayan yang memiliki perahu tidak bisa lewat dari Sungai Tallo ke laut karena jalurnya lebih rendah dari jembatan,” kata Danny, Minggu (17/7/2022).
Dampak lainnya, kata Danny, rel kereta api dengan konsep at grade akan merusak persawahan di Barru. Kondisi ini tidak diinginkan terjadi di Kota Makassar. Masalah lainnya adalah terhambatnya aliran air dari Sungai Tallo, terutama pada saat puncak musim hujan.
“Proyek ini harus ada solusi, bukan masalah. Mereka nyaman karena nanti berangkat (tidak bertugas di Makassar) tapi meninggalkan masalah banjir lagi,” jelasnya.
Ia mengaku tidak menolak KA, namun menolak jika tidak ditinggikan. Apalagi sudah beberapa kali pertemuan dengan pihak terkait pembangunan rel kereta api untuk membahas hal tersebut.
“Komitmen kami sejak awal meningkat (elevated),” jelas Danny.
Sejak awal pembangunan proyek kereta api di Kota Makassar mulai berjalan semrawut. Pasalnya, pemerintah melalui Pusat Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginginkan jalur darat, sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menginginkan jalur layang. (*)
