KATADIA, MAKASSAR || Kalla Institute melakukan penandatanganan dengan Desa Limapoccoe, Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, pada Kamis, 30/3/2023.
Dalam penandatanganan MoU tersebut, Kalla Institute diwakili oleh Prof Dr Sukardi Weda, yang juga Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kalla Institute didampingi oleh Abd. Hakim, MA dan Sukri MPd.
Turut hadir Camat Kecamatan Cenrana, Kepala Desa Limapoccoe, Babinsa, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda.
Dalam sambutannya, H Andi Abu Bakri, yang juga Kepala Desa Limapoccoe berharap Desa Limapoccoe bisa menjadi desa yang memiliki ciri khas. Harapan kami khususnya di kec. Cenrana, harus memiliki ciri khas khusus dari desa lainnya, seperti desa wisata, untuk itu perlu ada pendampingan dari lembaga lain. Di sore hari, bisa melihat sunset di puncak gunung, dari desa Limapoccoe, kita juga dapat melihat kota Makassar, ujarnya.
“Kami telah melakukan penanaman tanaman holtikultura, seperti pohon durian dan telah menanam pohon durian lebih dari 400 pohon. Di desa ini juga ada air terjun. Harapan kami, dapat dibuatkan peta desa, sehingga 3500 jiwa dapat mendapatkan manfaat dari program yang ada, sehingga anggaran yang digelontorkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Limapoccoe, ujarnya.
Dalam sambutannya, Prof Sukardi Weda mewakili Rektor Kalla Institute menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada Pemerintah Kecamatan Cenrana, Kepala Desa Limapoccoe, dan masyarakat yang telah memberikan ruang kepada sivitas akademika Kalla Institute untuk melaksanakan Tridharma perguruan tinggi, terutama pemberdayaan masyarakat melalui beragam kegiatan.
Sukardi Weda juga berharap sekecil apapun kegiatan yang akan kami dan mahasiswa kami lakukan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di Desa Limapoccoe, tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat.
Desa ini memiliki potensi dan panorama alam yang sangat baik dan indah, untuk itu tentu perlu dikelola dengan baik pula, ujarnya.
