Senin, April 29, 2024

Kontroversi Muncul dalam Penetapan Bacaleg DPD PAN Bulukumba di Dapil III

KATADIA,BULUKUMBA || Penetapan calon anggota legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) di Dapil III menuai kontroversi. Proses penetapan tersebut diduga dilakukan secara sepihak dan tidak objektif, tanpa melibatkan seluruh bacaleg yang telah mendaftar di Partai PAN.

Menyikapi hal ini, Irham Tompo, salah satu bacaleg yang tidak terpilih, menyampaikan kekecewaannya terhadap jajaran pengurus DPD PAN Bulukumba.

Sejak saya berniat untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif di DPRD Kabupaten Bulukumba dan mendaftar di DPD PAN Bulukumba dengan komitmen tinggi, saya sangat terpukul ketika dinyatakan tidak masuk dalam 9 Bacaleg untuk dapil III,” ungkapnya.

Irham juga menambahkan, “Tim dan keluarga besar saya sangat terpukul dengan keputusan ini. Mereka merasa kecewa atas segala usaha yang telah kami lakukan selama ini. Namun, saya tidak akan mundur dari perjuangan ini, karena saya memiliki tekad yang kuat.

Saya tidak ingin mengkhianati upaya yang telah dilakukan oleh keluarga, tim, dan semua teman yang telah berjuang bersama saya. Saya akan mencari jalan agar tetap dapat menjadi salah satu peserta calon legislatif yang akan mewakili Dapil III (Bulukumpa-Rilau Ale).

Apapun partainya nanti, saya tetap komitmen untuk mengabdi dan tidak akan menyerah hingga mencapai kemenangan. Jika langkah saya terhenti, maka akan tumbuh kekuatan solidaritas Irham Tompo yang tak terbendung.”

Dalam kesempatan lain, H. Rudi Wachyudin, Sekretaris DPD PAN Bulukumba, memberikan penjelasan melalui telepon kepada wartawan Katadia. Ia menjelaskan bahwa di Dapil III terdapat 9 calon bacaleg, terdiri dari 6 laki-laki dan 3 perempuan. Sedangkan jumlah pendaftar laki-laki ada 8, sehingga ada dua calon yang harus dibatalkan.

Lebih lanjut, H. Rudy mengungkapkan, “Proses pembatalan dilakukan dengan wawancara oleh Bappilu dan OKK PAN kepada delapan pendaftar. Namun, Irham Tompo tidak memberikan penjelasan yang memuaskan dalam wawancara tersebut,” ujarnya.

Kontroversi dalam penetapan bacaleg ini masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat Bulukumba. Banyak pihak yang mengharapkan agar proses pemilihan bacaleg dapat dilakukan dengan transparan dan adil guna menciptakan representasi yang sesuai dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles