KATADIA, JAWA TIMUR || Menteri Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH, melakukan kunjungan lapangan ke daerah Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Ngawi, untuk memantau langsung kondisi sektor pertanian dan melakukan rapat koordinasi dengan para stakeholder terkait. Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja sektor pertanian serta mengantisipasi El Nino.
Dalam kunjungannya, Menteri Pertanian dengan didampingi Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, ST. MH. turut serta membuka Bimbingan Teknis Biosaka Kabupaten Ngawi yang diikuti seluruh Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Jawa Timur. Menteri Pertanian memimpin praktik pembuatan Biosaka dengan para peserta.
Mentan RI didampingi Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, Plt. Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan RI
Kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi dengan para pejabat Kementerian Pertanian dan stakeholder tingkat Provinsi dan Kabupaten.
Bertempat di dalam ruang rapat Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, rapat membahas berbagai strategi mengatasi tantangan sektor pertanian, terkhusus dalam mengantisipasi cuaca ekstrim, El Nino.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian juga menyampaikan rencana pengembangan pertanian. Tidak lupa menekankan pentingnya dukungan mulai dari tingkat Gubernur, Bupati hingga kepala Dinas terkait. Demi mendorong implementasi teknologi pertanian saat menghadapi cuaca ektrim, khususnya daerah yang kering.
Harapannya kita mampu lakukan Booster pada 3 segmen wilayah di Provinsi dan Kabupaten, terkhusus daerah yang memiliki warna kuning dengan sumber air yang pas-pasan, serta daerah merah yang betul-betul daerah kering.
“Saya harap dengan kesepakatan kita ini, Jawa Timur mampu memperkuat cadangan kita dengan Booster sampai 100.000 hektar,” ujar Menteri Syahrul.
Mentan RI dan rombongan bergerak menuju ke Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi untuk membuka Kegiatan Panen Raya Padi. Pertemuan tersebut diakhiri dengan diskusi, mendengarkan masukan, kendala, serta harapan para petani terkait kebijakan dan dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi.
Turut hadir Kepala BSIP JESTRO, Dr. Ir. Nurdiah Husnah.(z)
