Selasa, Mei 21, 2024

Dr. Muh Dahlan Abubakar M.Hum Membahas Peran Wartawan dalam Pelatihan Jurnalistik DPD PSI Makassar

KATADIA,MAKASSAR || Dalam upaya mendukung perkembangan jurnalisme yang berkualitas, Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kota Makassar menyelenggarakan pelatihan jurnalistik dengan tema “Memahami Kerja Wartawan,” yang dipimpin oleh Dr. Muh Dahlan Abubakar M.Hum, seorang wartawan senior dan tokoh pers yang berpengalaman.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari di kantor DPD PSI Kota Makassar, jalan Pangeran Diponegoro No. 138, Makassar. Sabtu 23/09/23

Dr. Muh Dahlan Abubakar M.Hum membahas konsep dasar dalam pembuatan berita, menyoroti pentingnya memahami dua poin besar, yaitu “Bumi” dan “Manusia.”

Dalam konteks “Bumi,” wartawan diminta untuk melaporkan peristiwa alam seperti gempa bumi, banjir, dan longsor dengan akurat dan informatif.

Sedangkan dalam “Manusia,” tugas wartawan adalah mengungkap perilaku dan tindakan manusia, termasuk isu-isu seperti pungutan liar (Pungli) dan korupsi, guna menciptakan masyarakat yang lebih adil dan transparan.

Selain itu, Dr. Muh Dahlan Abubakar M.Hum juga memberikan wawasan tentang teknik wawancara, yang merupakan langkah penting dalam memperoleh informasi dari narasumber.

Dahlan Abubakar menjelaskan
Wawancara pribadi adalah jenis wawancara yang dilakukan oleh seorang wartawan atau pewawancara dengan satu atau lebih narasumber untuk mendapatkan informasi atau cerita.

Perbedaan utama dari wawancara pribadi adalah bahwa wawancara ini tidak membatasi akses bagi media atau wartawan lainnya. Artinya, setelah wawancara pribadi, narasumber dapat memberikan wawancara serupa kepada media atau wartawan lain jika mereka menginginkannya.

Wawancara pribadi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi dasar atau cerita dari narasumber dan seringkali lebih terbuka untuk publik.

Sementara Wawancara eksklusif adalah jenis wawancara yang dilakukan oleh seorang wartawan atau pewawancara dengan satu narasumber atau pihak yang sangat terbatas.

Perbedaan utama dari wawancara eksklusif adalah bahwa hak akses untuk mewawancarai narasumber tersebut diberikan secara eksklusif kepada satu media atau wartawan tertentu.

Ini berarti bahwa hanya satu media atau wartawan yang memiliki hak eksklusif untuk mewawancarai narasumber tersebut, dan informasi yang diperoleh dari wawancara ini biasanya dianggap berharga dan dapat menjadi berita utama. Wawancara eksklusif sering digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam atau informasi yang sulit diakses dari narasumber tertentu.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles