Selasa, April 30, 2024

Kemeriahan Kemerdekaan RI Ke-78 Memukau Desa Sei Silau di Kabupaten Asahan

KATADIA,ASAHAN || Desa Sei Silau, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan, menjadi saksi atas semaraknya peringatan HUT RI Ke-78 yang berlangsung pada Kamis, 31 Agustus lalu.

Dalam upaya memeriahkan momen bersejarah ini, warga Desa Sei Silau menjalankan tradisi khas Jawa yang memukau, dengan menggelar Gebyar Seni Budaya yang memukau.

Acara yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB sore hingga selesai tersebut menghadirkan beragam atraksi seni budaya yang spektakuler.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah Kuda Kepang, sebuah pertunjukan yang diakomodasi dengan tarian yang memukau, yakni Wayang Orang.

Wayang kulit semalam suntuk juga menjadi bagian tak terpisahkan dari acara tersebut.

Kepala Desa Sei Silau, Bapak Harun, bersama dengan Ketua Tim Koordinator Wilayah Sumatera Utara (Sumut) Rumah Kita, berkolaborasi untuk menghadirkan acara ini.

Acara diawali dengan kata pembuka dari seorang MC yang memukau, diiringi oleh penampilan seorang Sinden yang memikat hati penonton.

Ratusan warga setempat, termasuk tokoh-tokoh sesepuh, hadir dengan bersemangat tinggi untuk menyaksikan acara ini secara langsung.

Acara Gebyar Seni Budaya Jawa ini di Desa Sei Silau memang menjadi sorotan, karena jarang sekali digelar acara semeriah ini di kawasan tersebut.

Kades Harun mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme warga. “Saya sangat senang melihat Bapak Ibu berantusias sangat tinggi telah hadir untuk menyaksikan acara gebyar seni wayangan yang kita gelar di Desa Sei Silau dan tetap untuk semangat,” ucapnya dengan senyum.

Pentas wayang kulit semalam suntuk diisi oleh dalang terkemuka, Ki Hadi Susanto Notocarito, dengan lakon yang memukau berjudul “Semar Bangun Khayangan”.

Ki Dalang Hadi berharap pertunjukan ini bisa menghibur semua yang hadir.

Selain wayangan, acara ini juga memeriahkan suasana dengan pementasan kesenian Kuda Kepang, Wayang Orang dari Sergai, Gamelan, dan Musik Campursari yang kocak.

Semua ini menambah semarak perayaan kemerdekaan yang berlangsung hingga malam hari.

Mas Nanang Gati, Koordinator Tim Rumah Kita Sumut, menyebut acara ini sebagai bagian dari tradisi sakral masyarakat Jawa.

Tradisi Bersih Desa ini digelar setahun sekali sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan untuk menghormati sesepuh pendiri desa.

Kegiatan Bersih Desa dimulai dengan kerja bakti membersihkan kampung masing-masing, dan kemudian diisi dengan beragam atraksi seni budaya yang memukau.

Semarak perayaan ini menciptakan momen tak terlupakan bagi warga Desa Sei Silau dan sekitarnya, sambil menjaga tradisi dan budaya yang kaya.

Semoga semangat seperti ini terus menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dalam merayakan kemerdekaan.

Laporan (Rizky Zulianda)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles