KATADIA,JAKARTA || Kabar terkait penggeledahan ruang kerja dan rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, oleh pihak kepolisian menjadi sorotan utama dalam kasus dugaan pemerasan yang menyeret mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, memberikan penjelasan mengenai upaya paksa dan proses penyidikan yang tengah berlangsung.
“Begini begini begini terkait penyidikan, itu kan banyak hal yang dinamakan upaya paksa. Mana yang perlu, mana yang diinginkan, kita harus lengkapi administrasinya, baru kita laksanakan. Masih dalam proses,” ungkap Karyoto kepada wartawan.dilansir dari laman cnnindonesia.com
Meski demikian, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, bersikukuh membantah informasi tentang penggeledahan rumah Firli Bahuri di Bekasi Selatan. “Enggak ada,” tegas Alex.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua RW di lingkungan tempat tinggal Firli, Irwan Irawan. Ia menegaskan tidak ada aktivitas di rumah Firli Bahuri pada waktu yang dimaksud dan membantah kabar penggeledahan.
Sementara itu, eks Mentan Syahrul Yasin Limpo terus menghadapi proses penyidikan terkait dugaan kasus korupsi penempatan pegawai di Kementerian Pertanian. Syahrul telah mengundurkan diri dari jabatannya dan sedang menjalani pemeriksaan oleh KPK.
Polda Metro Jaya juga menerima laporan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK kepada Syahrul. Politikus NasDem itu telah diperiksa sebagai saksi sebanyak tiga kali.
Kasus yang ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini telah memasuki tahap penyidikan berdasarkan gelar perkara pada Jumat, 6 Oktober. Dalam proses penyidikan ini, penyidik menggunakan Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf B, atau Pasal 11 UU Tipikor Jo Pasal 65 KUHP.
