Sabtu, Juli 27, 2024

Tim Inovator Aplikasi Inzting Sulsel Raih Penghargaan dari Pj. Gubernur Sulawesi Selatan untuk Penanganan Stunting

KATADIA,MAKASSAR || Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH., MM, Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Dr. Faizal Fahmi, SKM., M. Kes, dan Koordinator Manager Satgas Stunting Andi Irfanji, SKM., M. Kes, menerima Penghargaan dari Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Selatan atas kiprah mereka sebagai Tim Pengarah dan Tim Inisiator Aplikasi Inzting Sulsel.

Penghargaan ini diserahkan pada acara Workshop Operator Aplikasi InZting Provinsi Sulawesi Selatan yang berlangsung di Hotel Horison Ultima Makassar pada Senin (16/10/2023).

Aplikasi Inzting Sulsel yang merupakan singkatan dari Ikhtiar menZerokan Stunting di Sulawesi Selatan, adalah sebuah inovasi program yang bertujuan untuk mengumpulkan data terintegrasi dalam penanganan stunting di Sulawesi Selatan.

Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Takalar, Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui nota kesepahaman (MoU) telah melahirkan Aplikasi Inzting Sulsel yang menggabungkan 99 indikator terkait stunting.

Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Bahtiar Baharuddin, M. Si, menyampaikan bahwa aplikasi ini merupakan hasil pengembangan dari aplikasi Simpati di Sumedang, dan diyakini memiliki performa empat kali lebih baik dari aplikasi tersebut.

“Mengembangkan program inovatif hanya dalam waktu dua minggu sebagai pengembangan dari aplikasi Simpati di Sumedang, yaitu Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati).

Pengembangan aplikasi ini menambahkan 99 indikator dari 29 indikator dalam Aplikasi Simpati, dan karenanya disebut Aplikasi Inzting Sulsel (Ikhtiar menZerokan Stunting Sulawesi Selatan).

Aplikasi ini diyakini memiliki kinerja empat kali lebih baik daripada aplikasi di Sumedang, karena data yang tersedia lebih terupdate dan mampu memenuhi kebutuhan instansi terkait dalam menangani stunting secara lebih spesifik dan intensif,” ungkap Bahtiar.

Bahtiar juga menekankan perlunya aplikasi ini diimplementasikan hingga tingkat desa untuk menangani masalah stunting secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Kunjungan dan penghargaan ini memberikan dukungan dan pengakuan atas upaya inovatif dalam menangani stunting di Sulawesi Selatan, serta menguatkan langkah-langkah strategis dalam mengurangi masalah stunting di tingkat regional.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

Sorry Bro