KATADIA, MAKASSAR || Sebagai bagian dari upaya pengembangan transportasi ramah lingkungan dan inklusif, Program UK Partnership for Accelerating Climate Transition Indonesia (UK PACT) telah meluncurkan inisiatif “Naik Teman Bus di Mamminasata” di Kota Makassar. Rabu 6 Desember 2023
Program ini, yang merupakan bagian dari kemitraan antara Kementerian Perhubungan RI dan Pemerintah Britania Raya, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendukung rencana pembangunan transportasi rendah karbon yang lebih inklusif dan tangguh di kota-kota metropolitan pesisir.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap transportasi publik yang ramah iklim, kegiatan ini diadakan sehubungan dengan Hari Disabilitas Internasional dan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Kegiatan tersebut menjadi kolaborasi antara berbagai organisasi kelompok rentan, terutama Pimpinan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Sulawesi Selatan, untuk memberikan masukan dan pengalaman terkait layanan transportasi baru, yaitu Teman Bus, yang kini beroperasi di Kota Makassar.
Menurut pernyataan dari Konsorsium UK PACT yang terdiri dari WRI Indonesia, Vital Strategies, dan ARUP, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung rencana pengembangan transportasi rendah karbon dalam jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah digariskan oleh Pemerintah Kota Makassar.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi, pengetahuan, dan pandangan dari berbagai pihak yang terlibat sebagai stakeholder dalam program UK-PACT di Kota Makassar dan sekitarnya, termasuk Mamminasata.
Salah satu titik fokus utama kegiatan ini adalah menggali pengalaman pengguna Teman Bus dari kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak, dan lansia.
Melalui pengalaman mereka sebagai pengguna, diharapkan akan terkumpul informasi yang berharga untuk pengembangan kebijakan transportasi publik yang lebih inklusif dan mempertimbangkan kebutuhan berbagai kelompok tersebut.
Kegiatan “Naik Teman Bus di Mamminasata” akan mengambil tempat di koridor Teman Bus yang berhenti di Kampus Teknik Universitas Hasanuddin, Kabupaten Gowa.
Rangkaian kegiatan akan melibatkan perjalanan menggunakan koridor tersebut, pendaftaran peserta sebagai kelompok khusus pengguna Teman Bus, serta sesi berbagi pengamatan untuk mencatat pengalaman dan saran.
Diharapkan hasil dari kegiatan ini akan memberikan masukan berharga untuk pengembangan layanan transportasi publik yang lebih inklusif dan ramah lingkungan di Kota Makassar.
Pengalaman yang terkumpul diharapkan dapat menjadi dasar untuk memperhitungkan kebijakan institusi pemerintah maupun non-pemerintah dalam menyusun rencana masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan dan mengakomodasi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
Dengan fokus pada mobilitas ramah iklim dan inklusif, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun kesadaran serta partisipasi publik terhadap isu transportasi berkelanjutan di Kota Makassar yang memperhitungkan dimensi GESI (Gender, Equity, Social Inclusion).,(**)
