KATADIA, MAKASSAR || Kasus penganiayaan di Puskesmas Barombong, yang melibatkan seorang tenaga kesehatan terhadap rekannya, memasuki tahap Selanjutnya Pengusutan dan Penyidikan Hasil Pemeriksaan (SP2HP), yang ditangani oleh Polsek Tamalate pada Jumat 19 Januari 2024.
Pihak keluarga korban, seorang perawat di Puskesmas Barombong, menuntut keadilan dan berharap pelaku dihukum sesuai peraturan yang berlaku. Alimuddin, suami korban, menyatakan bahwa istrinya masih mengalami trauma dan berharap penanganan kasus ini lebih intensif.
Kejadian penganiayaan terjadi saat pasien mengeluh, dan korban menegur pelaku perawat yang kemudian melakukan penganiayaan fisik. Pelaku diduga mengalami kelainan jiwa, dan korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
Kepala Puskesmas Barombong dan Dokter Ida Kadis Kesehatan Kota Makassar membenarkan kejadian tersebut dan mengonfirmasi riwayat gangguan kejiwaan pelaku.
Polsek Tamalate telah melakukan pemeriksaan saksi dan pemanggilan terhadap terlapor, dan pelapor akan diberi SP2HP terkait penanganan perkaranya.
LSM LIDIK PRO Sulsel menyatakan kesiapannya mendampingi penanganan kasus ini. Syafruddin, Ketua GMIL PRO DPP LIDIK PRO Sulsel, menyebutkan bahwa pelaku sebelumnya juga berlaku kasar kepada pasien dan dokter di Puskesmas Barombong.
Jika kasus ini tidak ditindak sesuai hukum, mereka berencana melakukan aksi demonstrasi di depan Polsek Tamalate, Dinas Kesehatan Kota Makassar, dan Puskesmas Barombong. (RUD/KML)
